Pertamina Kerahkan 27 Kapal untuk Atasi Tumpahan Minyak
- Pixabay
VIVA – Kementerian Perhubungan meminta kapal-kapal yang melintas di sekitar perairan Pesisir Utara Karawang, memberikan prioritas jalur bagi kapal-kapal yang melakukan penanggulangan insiden kebocoran minyak dan gas di sekitar anjungan Lepas Pantai YYA-1 area Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java atau PHE ONWJ.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut, R. Agus H. Purnomo mengatakan bahwa titik koordinat area tumpahan minyak tersebut telah diketahui, yakni pada koordinat 06° 05’ 650” S - 107° 37’ 542” E.
Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok pun hari ini, dikatakannya, telah mengeluarkan Notice to Mariners yang berisikan pemberitahuan kepada kapal-kapal yang melintas, agar berhati-hati dalam pelayaran dan menghindari area tumpahan minyak pengeboran lepas pantai Sumur YYA-1 Pertamina.
“Kami juga minta, agar kapal-kapal yang melintas di sekitar perairan dapat memberikan prioritas kepada kapal-kapal yang melakukan penanggulangan pencemaran, serta melaporkan kepada Syahbandar bila ada kejadian luar biasa akibat tumpahan minyak tersebut,” tutur dia usai memimpin rapat koordinasi penanggulangan kebocoran gas dan tumpahan minyak tersebut bersama dengan PHE di kantornya, Jakarta, Senin 22 Juli 2019.
Selain itu, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Direktorat Perhubungan Laut, Ahmad, memastikan bahwa kondisi tumpahan minyak tersebut masih bisa ditanggulangi oleh PHE. Meski begitu, Pantai Sedari hingga kawasan Cemara Jaya, diketahui telah tercemar ceceran tumpahan minyak, sehingga masyarakat bisa menyalakan api.
Pertamina sudah mengerahkan 27 kapal dan alat penangkap tumpahan minyak (oil boom) di perairan Pantai Utara Jawa, untuk mencegah kerusakan lingkungan.
"Sementara masih tertanggulangi (PHE) dengan adanya banyak kapal dari punya Pertamina, ada 27 kapal. Itu meningkat, sehingga terakhir 27 kapal, oil boom sudah digelar, disebar," tutur dia.
Sebelumnya, insiden kebocoran minyak dan gas di sekitar anjungan Lepas Pantai YYA-1 area PHE ONWJ terjadi pada 12 Juli 2019. Kebocoran terjadi, saat pemasangan rangkaian casing scraper terjadi well kick atau merembesnya fluida formasi seperti minyak, gas, atau air, yang kemudian terlihat gelembung di sekitar YYA platform pada pukul 01.30 WIB. (asp)