Sumenep Mau Bikin Hanggar Pesawat Kecil, Tak Perlu ke Singapura
- VIVA/Nur Faishal
VIVA – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, tak berkecil hati kendati perkembangan Bandara Trunojoyo terbilang belum maksimal sejak dikomersialkan tahun 2018.
Bahkan, bandara akan dikembangkan dengan fasilitas hanggar khusus pesawat kecil, seperti jenis ATR-72. Kabupaten ujung timur Pulau Madura itu bermimpi menjadi pusat bengkel pesawat kecil di Indonesia. Tak perlu ke Singapura.
Wakil Bupati Sumenep Ahmad Fauzi menjelaskan, rencana pembangunan hanggar pesawat kecil itu sudah dibicarakan dengan pihak ketiga yang akan berinvestasi. Kajian lahan juga sudah dilakukan. “Operatornya yang sudah menyatakan siap yakni Merpati,” katanya kepada wartawan di Surabaya, Jumat, 12 Juli 2019.
Hanggar itu, katanya, akan dibuat empat di bandara yang kini sudah ada, yakni Bandara Trunojoyo. Tinggal perluasan saja dan itu membutuhkan sekira tiga hektare lahan. “Kami meyakini ketika empat hanggar itu dibuka semua, itu servisnya seperti pesawat ATR-72, perintis, jet, akan ke sini semua dan ramai bandara. Selama ini (pesawat kecil biasanya servisnya) kan di Singapura,” ujar Fauzi.
Bagaimana dengan aktivitas penerbangan komersialnya? Fauzi menjelaskan bahwa ketika hanggar sudah berdiri, runway atau landasan pacu pesawat akan dibuat yang baru di sisi utara terminal dengan panjang lebih dari runway yang sekarang ada. “Runway-nya nanti membelakangi bandara dan panjangnya cukup untuk (pesawat) Boeing,” ujar Fauzi.
Dia mengakui pertumbuhan Bandara Trunojoyo belum memenuhi target sejak dikomersialkan satu setengah tahun lalu. Dengan dibukanya hanggar, Fauzi optimistis bandara akan kian berkembang. "Dengan dibukanya hanggar, akan banyak pesawat parkir di sini, dengan sendirinya akan berdatangan penumpang," ujarnya.
Apalagi, tak lama lagi Islamic Science Park akan berdiri di Madura. Belum lagi destinasi wisata baru masih terus digarap di Sumenep, seperti Gua Sukarno di Panaungan, Kecamatan Pasongsongan, setelah wisata bahari Gili Labak, Giliyang, dan lainnya.
"Bandara ini kan soal kebiasaan warga Madura saja yang saat ini masih lebih suka jalur darat. Lambat laun kebiasaan itu akan berubah, karena makin tumbuh ekonomi Madura, jalur darat akan makin padat, sehingga moda transportasi udara akan jadi salah satu pilihan ke depannya di Madura," ujar Fauzi. (ase)