1.682 Hektare Sawah di Jawa Barat Gagal Panen

Kekeringan lahan sawah di Indramayu Jawa Barat 23 Juni 2019
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

VIVA – Sebanyak 1.682 hektare lahan sawah di 12 Kabupaten/Kota di Jawa Barat, mengalami puso atau gagal panen pada musim kemarau akibat distribusi air yang tidak maksimal.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Hendi Jatnika menjelaskan, 12 daerah itu di antaranya Kabupaten Kuningan mencapai 654 hektare, Kabupaten Sukabumi 330 hektare, Kabupaten Garut 202 hektare, Cirebon 150 hektare, dan Cianjur 140 hektare.

"Ada juga karena irigasi rusak, retak-retak. Jadi, pengaliran airnya enggak terlalu jauh," ujar Hendi dalam dalam dialog Jabar Punya Informasi (JAPRI) #32 tema ‘potensi dan pencegahan bahaya kekeringan pada musim kemarau di Jawa Barat’ di Bandung, Selasa 9 Juli 2019.

Hendi menilai, gagal panen pada 2019, mengalami kenaikan dibanding 2018, mencapai lima persen akibat intensitas hujan. Lanjutnya, pihaknya bekerja sama dengan TNI untuk menjaga distribusi perairan. 

"TNI turun untuk pengamanan air irigasi, agar petani mendapat air yang merata. Jangan salah, pemerataan irigasi saat musim kering ini rawan," katanya.

Hendi menambahkan, gagal panen tersebut berdampak pada target produkai gabah kering. "Dari 12 juta ton gabah, jadi padinya sekitar delapan juta ton. Kita optimis tercapai, karena sekarang saja produksi sudah empat juta ton," tambahnya.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang OP Dinas Pemeliharaan Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Bambang Sumanta mengungkapkan, ketersediaan air untuk kebutuhan lahan pertanian hingga Agustus.

Khusus untuk memenuhi ketersediaan irigasi pertanian, Bambang menyediakan sebanyak 2,2 miliar kubik air. Lanjut Bambang, sumber yang akan dioptimalkan menangani kebutuhan pertanian di antaranya, Waduk Jatiluhur Kabupaten Purwakarta, yang mampu menjangkau Cirebon, Indramayu, dan Subang.

"Air cukup memenuhi, 2,4 miliar meter kubik, jadi masih memenuhi. Jadi, kalau yang kekeringan, itu memang sawah tadah hujan," katanya. (asp)