Perdagangan Saham Dua dari Empat Emiten Baru BEI Kena Auto Rejection

Pencatatan saham perdana di bursa saham Indonesia
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Setelah kedatangan tiga emiten baru pada awal pekan kemarin, hari ini Bursa Efek Indonesia kembali menyambut empat emiten baru yakni PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk atau "LIFE", PT DMS Propertindo Tbk atau "KOTA", PT Fuji Finance Indonesia Tbk "FUJI", dan PT Eastparc Hotel Tbk atau "EAST".

"Patut disyukuri karena hari ini ada IPO empat perusahaan, di mana ini merupakan awal perjalanan mereka menjadi perusahaan publik," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna di Gedung BEI, Jakarta, Selasa 9 Juli 2019.

PT Sinar Mas Multiartha Tbk selaku pemegang saham PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk "LIFE", melepas sebanyak 393.750.000 saham atau setara 37,5 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Berharga Rp12.100 per lembar saham dengan total nilai sebesar Rp4,76 triliun, perseroan pun menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Dalam IPO ini, tidak ada penambahan dana karena tidak adanya penerbitan saham baru, melainkan divestasi pemegang saham lama milik PT Sinar Mas Multiartha Tbk. Masa penawaran awal (bookbuilding) berlangsung pada 20-21Juni 2019, sedangkan penawaran umum pada 1-3 Juli 2019.

Dengan harga penawaran yang begitu tinggi, di awal perdagangan saham LIFE hanya menguat 2,48 persen dari harga awal Rp12.100 ke level Rp12.400.

Kemudian saham PT DMS Propertindo Tbk atau "KOTA" pun melonjak 140 poin di awal perdagangan, menjadi Rp340 per saham dari harga penawaran Rp200 per saham, sehingga terkena auto rejection. Ditransaksikan sebanyak tiga kali dengan volume 862 lot, KOTA pun akan memperoleh dana lebih dari Rp100 miliar.

Pengembang properti dan hotel itu melepas sebanyak 933.000.000 saham melalui penawaran umum perdana, dan menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas dan PT NH Korindo Sekuritas sebagai penjamin emisi efek.

KOTA berencana menggunakan dana hasil IPO untuk pembelian Iahan potensial di Jawa Barat. Sisanya dialokasikan untuk modal kerja. khususnya untuk operasional Perseroan dan atau Entitas Anak, yaitu PT Padjadjaran Raye, dalam bentuk penyertaan modal.

Pada saat yang sama, PT Fuji Finance Indonesia Tbk atau "FUJI" pun mengalami auto rejection, karena sahamnya naik 77 poin menjadi Rp187 per lembar saham dari harga penawaran Rp110 per saham, melalui 37 kali transaksi dengan volume 8.108 lot.

FUJI melepas 300.000.000 (tiga ratus juta) lembar saham atau setara 23.08 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan sesudah IPO. Sehingga, perseroan akan mendapatkan dana segar Rp33 milliar, yang akan dipergunakan seluruhnya untuk modal kerja dalam rangka ekspansi kredit perseroan.

Sementara PT Eastparc Hotel Tbk atau "EAST" yang merupakan pengembang dan pengelola hotel di Yogyakarta, melepas sebanyak 412.636.600 saham baru atau setara dengan 10 persen modal disetor, dan ditempatkan perseroan dengan harga Rp133 per lembar saham. Jumlah seluruh nilai IPO dipastikan akan mencapai sebesar Rp54.880.667.800. 

Saat pertama dibuka, saham EAST naik 48,62 persen atau 66 poin ke posisi Rp199 per saham dari harga IPO Rp133 per saham. Dengan volume transaksi 358 lot dan nilai transaksi Rp7,12 juta, EAST memiliki frekuensi perdagangan sebanyak 9 kali.

Presiden Direktur EAST, Khalid bin Omar Andra mengatakan, dana hasil perolehan IPO akan digunakan sepenuhnya untuk pengembangan usaha dalam bentuk pembangunan easparc espress.

"Perkiraan dana yang dibutuhkan mencapai sekitar Rp115 miliar," ujarnya. (jhd)