Bantuan Pangan Non Tunai Bisa Serap 100 Persen Beras Bulog
- ANTARA FOTO/Arnas Padda
VIVA – Kementerian Sosial memastikan bahwa program Bantuan Pangan Non Tunai atau BPNT yang telah dicanangkan sejak 2017 bakal bisa menyerap 100 persen beras dari Perum Bulog. Hal itu supaya Bulog dapat kembali menyalurkan berasnya secara optimal.
Menteri Sosial, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengatakan, kualitas beras yang dimiliki Bulog saat ini sebetulnya sudah semakin baik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Namun, cara penyerapan teknis supaya bisa 100 persen masih dalam tahap pembahasan mendalam.
"Kita akan upayakan lebih dari 70 persen, akan di atas 70 persen. Ya kalau bisa 70 sampai 100 persen. Ada detailnya, yang penting bukan sekarang ini, tapi ke depan seperti apa," katanya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019.
Perum Bulog mengaku kesulitan untuk menyalurkan berasnya setelah program beras sejahtera atau rastra diganti dengan program BPNT. Direktur Pengadaan Bulog, Bachtiar, bahkan mengatakan bahwa 50 ribu ton cadangan beras pemerintah harus dibuang dalam waktu dekat karena kualitasnya sudah semakin menurun dan berpotensi busuk.
"Yang lama itu kan potensi rusak. Kan sudah benar yang disampaikan pak dirut (Bulog). Coba kalau tidak keluar kira-kira rusak enggak? Pasti rusak lah," kata dia kemarin, di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta.
Karenanya, Gumiwang menegaskan bahwa penyerapan maksimal beras Bulog untuk program BPNT menjadi salah satu langkah utama supaya beras yang mengendap di Gudang Bulog bisa disalurkan dengan optimal.
"Bahwa kita punya kepentingan agar supaya beras yang ada di Gudang Bulog itu bisa disalurkan kepada masyarakat. Tadi sudah ada jalan keluarnya, kita akan bahas lebih detail antara pihak Kemensos dengan Bulog di mana program-program sosial bisa membantu penyerapan Bulog supaya maksimal," tutur dia.