LinkAja Mau Gaet Lima BUMN Lagi, Porsi Kepemilikan Saham Berubah
- Dok. Istimewa
VIVA – PT Fintek Karya Nusantara atau Finarya meluncurkan alat pembayaran berbasis elektronik dengan nama LinkAja pada Minggu 30 Juni 2019. Usai peluncuran, Finarya berencana menambah porsi kepemilikan saham dari lima Badan Usaha Milik Negara atau BUMN.
Menurut CEO Finarya, Danu Wicaksana, dengan adanya penambahan lima BUMN baru tersebut dalam porsi kepemilikan saham Finarya, porsi saham yang selama ini dimiliki oleh delapan BUMN akan berubah.
"Kita telah menyatukan delapan BUMN besar dan sebentar lagi kita akan tambah kira-kira lima BUMN besar," katanya, saat ditemui di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Kini, kepemilikan saham Finarya 25 persen oleh PT Telkomsel, 20 persen masing-masing dimiliki Bank Rakyat Indonesia, Bank Mandiri, dan Bank Negara Indonesia, tujuh persen dimiliki Bank Tabungan Negara dan Pertamina, dan satu persen PT Jiwasraya.
Lima BUMN yang rencananya dimasukkan dalam porsi kepemilikan saham itu, di antaranya Angkasa Pura I dan II, PT Kereta Api Indonesia, PT Jasa Marga, Garuda Indonesia, serta PT PLN.
Meski tidak dirinci, porsi kepemilikan saham lima BUMN itu nantinya sebesar 10 persen. Sedangkan porsi saham delapan BUMN, akan berubah menjadi 90 persen.
"Jadi, total delapan BUMN pertama itu 90 persen. Hanya saj,a memang 10 persen dari total ini kita sisihkan untuk lima BUMN berikutnya tadi itu," ujarnya.