Tahun Ini, B30 Diujicobakan untuk Kereta Api dan Kapal Laut
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Kementerian Energi Sumber Daya Mineral meluncurkan uji jalan kendaraan berbahan bakar B30 atau campuran biodiesel 30 persen pada bahan bakar solar pada kendaraan bermesin diesel.
Dengan digunakannya B30 ini, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak (BBM) dan menyediakan BBM yang lebih ramah lingkungan.
Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, uji coba penggunaan bahan bakar B30 saat ini memang baru dilakukan pada kendaraan darat bermesin diesel saja. Namun, dalam beberapa waktu waktu dekat, pengujian sejenis juga akan dilakukan pada kereta api, angkutan laut, dan alat berat di pertambangan.
"Dari mandatori B30 ini, diharapkan konsumsi biodiesel dalam negeri di 2025, akan meningkat hingga mencapai 6,9 juta kilo liter," kata Dadan di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Kamis 13 Juni 2019
Menurut Dadan, diperkirakan uji coba B30 terhadap moda transportasi lainnya dan alat tambang dapat dimulai tahun ini. Namun, dia belum menyebutkan secara pasti kapan uji coba tersebut akan dimulai.
Untuk diketahui, konsumsi biodiesel pada 2018, mencapai 3,8 juta kilo liter, di mana implementasi B20 telah dilakukan secara luas.
Lebih lanjut, Dadan menjelaskan, pengembangan bahan bakar biodiesel merupakan program strategis pemerintah untuk meningkatkan ketahanan energi melalui diversifikasi energi dengan mengutamakan potensi energi lokal.
"Tak hanya itu, keberadaan program biodiesel nasional akan menghemat devisa, mengurangi ketergantungan impor BBM, dan meningkatkan nilai tambah ekonomi melalui hilirisasi industri kelapa sawit," ujarnya. (asp)