Wacana Pindah Ibu Kota, Pengusaha Ritel Bersiap Kembangkan Bisnis

Paparan publik Alfamart.
Sumber :
  • Sherly/VIVA.co.id

VIVA – Rencana Presiden Joko Widodo terkait pemindahan ibu kota Indonesia menjadi sorotan pengusaha ritel. Persiapan pun dilakukan untuk mengembangkan bisnis di daerah calon ibu kota yang baru.

Corporate Secretary PT Midi Utama Indonesia Suantopo mengatakan, terkait rencana tersebut pihaknya akan memikirkan pengembangan bisnis di wilayah yang telah ditunjuk. Saat ini pihaknya telah memiliki sebanyak 1.456 gerai, terbagi 50 persen Jabodetabek dan 50 persen lagi luar pulau Jawa. 

"Soal pengembangan bisnis di ibu kota yang baru ini masih kita pikirkan, karena bila wacana akan adanya pemindahan 1,5 juta orang yang akan pindah ke ibu kota baru, kemungkinan kita akan mampu kembangkan di tempat tersebut. Namun masih dalam waktu yang lama," kata Suantopo di Alfa Tower Tangerang, Kamis, 16 Mei 2019.

Menurutnya, pengembangan bisnis tersebut masih butuh proses lebih lanjut. Pihaknya harus melihat permintaan penambahan gerai di wilayah tersebut.

Sementara itu, pihak PT Sumber Alfaria Trijaya pun mengincar pengembangan bisnis dengan penambahan gerai di luar pulau Jawa. "Kami akan lebih mengembangkan bisnis di luar pulau Jawa namun, secara bertahap," ujarnya.

Seperti diketahui, sejauh ini Presiden Joko Widodo telah melakukan survei terhadap wilayah Kalimantan yang diwacanakan sebagai ibu kota Indonesia. Di mana, menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, ada 1,5 juta orang yang akan pindah ke ibu kota baru.

Untuk perkembangan ritel di wilayah tersebut, berdasarkan data yang diperoleh VIVA, ritel Alfamart terdapat sekitar 6,3 persen dari total gerai sekitar 15 ribu dengan kontribusi kepada perusahaan sekitar 5,4 persen. (ase)