Jokowi Ingin Bandara Abdulrachman Saleh Berstatus Internasional
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Setelah meresmikan jalan Tol Malang-Pandaan, Presiden Joko Widodo mengatakan, segera melakukan perubahan status Bandara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur, menjadi bandara internasional. Presiden menyebut wilayah Malang Raya bakal menjadi sentra wisata di Indonesia.
"Itu juga menjadi salah satu pembicaraan kita. Karena ada potensi besar di sini yaitu potensi wisata. Satu-satu, setelah tol, selanjutnya bandara," kata Jokowi, Senin, 13 Mei 2019.
Jokowi mengatakan, peningkatan status bandara telah dibicarakan dengan gubernur Jatim, wali kota Malang, wali kota Batu, dan bupati Malang. Saat ini perubahan status masih menunggu pembangunan runway dari sebelumnya 2.500 meter menjadi 3.000 meter.
"Runway untuk airport kita perpanjang 500 meter sehingga nanti bandara internasional siap," ujar Jokowi.
Adapun, Bandara Abdulrachman Saleh Malang berkapasitas 1,5 juta penumpang. Selama ini, Bandara Abdulrachman Saleh menjadi penopang Bandara Juanda, Surabaya yang sudah dianggap melebihi kapasitas.
Sementara itu, kendala utama perubahan status Bandara Abdulrachman Saleh berada di kawasan militer milik TNI-AU. Fungsi bandara seluas 27,4 hektare itu selain untuk penerbangan komersial juga untuk latihan militer.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengatakan, pihaknya sangat berharap Bandara Abdulrachman Saleh berstatus internasional. Sebab, wilayah Malang Raya ditargetkan mendatangkan 72 wisatawan setelah seluruh proyek tol rampung dan juga peralihan status Bandara Abdulrachman Saleh.
"Harapannya 72 juta wisatawan bakal datang ke Batu, itu harapan kita. Apalagi jika dibantu dengan bandara internasional (Abdulrachman Saleh). Karena tiga wilayah Malang Raya (Kota Malang, Kabupaten Malang, Kota Batu) ini bakal menjadi sentra wisata di Jatim," tutur Khofifah.