Sofyan Basir Dinonaktifkan sebagai Dirut PLN

Dirut nonaktif PLN Sofyan Basir.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara mengungkapkan bahwa Sofyan Basir telah dinonaktifkan dari jabatannya sebagai direktur utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Keputusan ini diambil oleh Dewan Komisaris PT PLN usai penetapan tersangka Sofyan dalam kasus suap menyuap proyek PLTU-Riau 1. 

Hal itu diungkapkan oleh Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata Kementerian BUMN, Edwin Hidayat Abdullah. Ia menyebut bahwa posisi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN diserahkan kepada Muhamad Ali yang sebelumnya menjabat sebagai direktur Human Capital Management (HCM) di PLN. 

"(Sofyan Basir) Dinonaktifkan oleh dewan komisaris. Ada, plt (dirut) Muhamad Ali, direktur HCM," ungkap Edwin kepada VIVA, Rabu malam 24 April 2019.

Ia menegaskan, keputusan ini merupakan keputusan dewan komisaris atau bukan dari Kementerian BUMN. Akan tetapi, dia meminta untuk memastikan kembali hal tersebut kepada pihak PLN. 

"Saya belum sempat update sejak sore tadi, please reconfirm ke PLN ya," ujar dia. 

Saat dikonfirmasi VIVA, Senior Vice President Hukum Korporat PLN, Dedeng Hidayat mengaku belum menerima informasi tersebut secara resmi dari dewan komisaris. 

"Kalau itu sampai saat ini belum menerima. Saya di kantor sampai jam 21.00 WIB baru pulang ini, sampai saat ini saya belum menerima secara resmi," kata Dedeng. 

Menurut dia, jika keputusan itu berasal dari dewan komisaris, sesuai dengan Board Manual, akan diberitahukan secara tertulis kepada yang bersangkutan beserta alasan pemberhentiannya.

"Kan itu bisa diterima dengan cara surat elektronik dengan apa. Kan posisi Pak Sofyan juga dalam perjalanan pulang. Dalam minggu ini pulang," tutur dia.