Garuda Indonesia Sebut Holding Bukan Melemahkan Anggotanya

Direksi PT Garuda Indonesia dalam konferensi pers tentang rencana pembentukan holding bidang transportasi udara oleh Kementerian BUMN di Garuda City Center, Tangerang, Banten, Rabu, 24 April 2019.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – PT Garuda Indonesia menyambut rencana pembentukan induk usaha atau holding oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara pada perusahaan negara di bidang transportasi udara.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia, Fuad Rizal menilai holding itu bertujuan baik, bukan untuk melemahkan salah satu member atau anggota.

"Kalau soal keberatan holding, kita tidak bisa berkomentar, tapi yang pasti, kami yakin tujuannya baik. Tidak ada member yang akan dilemahkan," kata Fuad di Garuda City Center, Tangerang, Banten, Rabu, 24 April 2019.

Proses pada pembentukan holding itu masih dalam pengkajian dan koordinasi antarkementerian, seperti Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan, ditambah koordinasi dengan Sekretariat Negara. “Kalau dari sisi Garuda Indonesia, kita dari manajemen mendukung, dan tidak ada keberatan," ujarnya.
 
Kementerian BUMN berencana menggabungkan PT Angkasa Pura II, PT Angkasa Pura I, Garuda Indonesia, dan AirNav. PT Survai Udara Penas diwacanakan akan membawahi beberapa BUMN yang bergerak di bidang transportasi udara.

PT Survai Udara Penas adalah sebuah maskapai penerbangan tidak berjadwal yang berpusat di Indonesia dan termasuk BUMN milik Departemen Pertahanan dan Keamanan.

Perbaiki keuangan

Sementara itu, Asosiasi Pilot Garuda dan Serikat Karyawan Garuda memberikan penghargaan pada Direktur Utama PT Garuda Indonesia Ari Askhara atas keberhasilannya membawa keuangan Garuda Indonesia menjadi lebih baik.

Hal itu dibuktikan dengan hasil pada kuartal pertama Januari-Maret 2019, yakni Garuda Indonesia meraup untung US$20 juta ditambah raihan on time perfomance dengan 86 persen.

Menurut Ketua Umum Serikat Karyawan Garuda, Ahmad Irfan, penghargaan itu sebagai wujud koordinasi yang baik dalam meningkatkan keuangan. “Kita juga ingin menunjukkan kondisi Garuda Indonesia baik sekaligus kami ingin mengklarifikasi informasi negatif yang beredar soal kondisi Garuda Indonesia," katanya di Garuda City Center.

Dalam menjaga kondisi perusahaan sebagai bentuk efesiensi keuangan, Garuda juga merampingkan direksi, sebagaimana disampaikan Direktur Niaga, Pikri Ilham, usai mendampingi direktur utama dalam penerimaan pin penghargaan.

"Perampingan ini agar lebih efisien dan efektif karena terkait dari layanan dan teknik itu sama. Intinya, Garuda lebih slim agar lebih efisien, enggak mau boros juga. Bahkan, sejak September, kami karyawan Garuda sudah tidak gunakan kendaraan dinas," ujarnya.

Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan, I Wayan Susena sebagai direktur Teknik, dan Nicomedus Panarung Lampe sebagai direktur Layanan diberhentikan secara terhormat lalu bertugas mendampingi direktur utama. Direksi yang baru digantikan Iwan Joeniarto sebagai direktur Teknik dan Layanan.