Posisi Ini Paling Banyak Diraih Kartini Indonesia di Perusahaan

Ilustrasi Perempuan yang menjadi pemimpin di suatu perusahaan.
Sumber :
  • dok. Grant Thornton Internasional

VIVA – Sosok perempuan semakin eksis di dunia bisnis dewasa ini. Kehadiran figur perempuan di manajemen perusahaan semakin lumrah dan terbukti meningkatkan kinerja perusahaan, serta membawa pandangan berbeda dari para pria. 

Jelang hari Kartini yang jatuh pada 21 April pekan ini, Grant Thornton menyajikan data soal perempuan Indonesia di dunia bisnis berdasarkan survei bertajuk "Women in Business 2019". Laporan ini memberikan gambaran dan perspektif perempuan di dunia bisnis secara global.  

Managing Partner Grant Thornton Indonesia, Johanna Gani, mengatakan dari survei yang dilakukan di 37 negara, Indonesia melejit di peringkat dua, setelah India, sebagai negara yang paling sedikit posisi manajemen seniornya tidak terdapat perempuan di dalamnya. 

Selain itu, lanjut dia, survei juga mencatat hanya dua persen perusahaan di Indonesia yang seluruh posisi manajemen senior dikuasai pria. Selebihnya setidaknya satu perempuan memegang posisi strategis memimpin perusahaan.  

"Dari survei ini juga sebutkan posisi manajemen senior yang paling banyak dipegang oleh perempuan adalah CFO (Chief Financial Officer)," kata Johanna dalam keterangan tertulisnya, Rabu 17 April 2019.

Ia mengungkapkan, untuk posisi CFO tercatat 50,4 persen perusahaan memiliki perempuan sebagai pemegang jabatan tertinggi pada bagian keuangannya. Diikuti, Direktur Sumber Daya Manusia yang berada di angka 26 persen dan Chief Marketing Officer sebesar 18,9 persen. 

"Perempuan di Indonesia terus memberikan kontribusi nyata bagi perusahaan tempat mereka bekerja. Berbagai posisi yang ditempati di manajemen senior menandakan peran perempuan di berbagai bidang semakin besar," jelasnya. 

Perlu diketahui, survei "Women in Business 2019" mencatat tiga strategi yang paling banyak dilakukan perusahaan di Indonesia untuk meningkatkan dan menjaga keseimbangan gender, yang dapat dirangkum sebagai berikut: 

  1.  Menyediakan program mentoring/pelatihan 
  2.  Memungkinkan fleksibilitas dunia kerja 
  3.  Memastikan akses setara antara pria dan perempuan terkait peluang kerja