Pemerintah Targetkan 60 Persen KUR 2019 untuk Kegiatan Produksi
- ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
VIVA – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat untuk sektor produksi di 2019 mencapai angka 60 persen dari anggaran yang disiapkan. Angka itu setara dengan nilai Rp84 triliun, dari total keseluruhan penyaluran KUR di perbankan sebesar Rp140 triliun.
Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir menjelaskan, target 60 persen penyaluran KUR produksi tahun ini lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun lalu, yang hanya mencapai 46,8 persen.
"Di tahun 2017 itu (realisasinya) 40 persen harus disalurkan ke KUR Produksi. Sementara tahun 2018 harus 50 persen, dan tahun ini (2019) harus 60 persen," kata Iskandar di Jakarta, dikutip Jumat 5 April 2019.
"Tujuannya, supaya uang itu jangan berputar di perdagangan saja," tambahnya.
Iskandar menjelaskan, apabila dana itu hanya digunakan untuk perdagangan, maka kegiatan ekonomi yang dihasilkan tidak memiliki nilai tambah yang lebih. Sehingga akselerasi ekonomi yang terjadi tidak berkelanjutan.
"Sementara kalau KUR untuk Produksi, output-nya beda. Karena dia akan menghasilkan barang baru sehingga dampaknya itu akan menambah jumlah produksi." kata Iskandar.
Iskandar menjelaskan, alasan di balik peningkatan target realisasi porsi penyaluran KUR sektor produksi setiap tahunnya itu, dimaksudkan agar jika produksinya naik maka otomatis tenaga kerjanya juga akan bertambah dan inflasi akan terkendali.
Dia menambahkan, jika mengacu pada wilayah penyaluran KUR, umumnya masih didominasi oleh pelaku usaha di pulau Jawa dengan porsi penyaluran sebesar 55 persen. Kemudian, diikuti dengan Sumatera sebesar 19,4 persen, dan Sulawesi sebesar 11,1 persen.
"Kalau jumlah produksi naik, tenaga kerjanya juga bisa naik, dan inflasinya bisa terkendali, itu filosofinya kenapa kita buat KUR sektor produksi itu 60 persen. Jadi terobosan-terobosan ini kita lakukan dalam rangka memperluas akses." ujar Iskandar.
Diketahui, realisasi kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional tahun 2018, tercatat mencapai sekitar 60,34 persen. Di tahun 2019 ini, hal tersebut bahkan diproyeksikan tumbuh sampai 65 persen.
Sektor perdagangan tercatat masih mendominasi pelaku usaha UMKM, bahkan hingga mencapai 54,4 persen pada tahun 2018. Kemudian diikuti sektor pertanian, peternakan, dan perkebunan dengan kisaran masing-masing sekitar 23 persen, dan sisanya adalah dari sektor jasa dan pengolahan.