JICA Siap Kucurkan Rp12,5 Triliun Biayai Proyek Infrastruktur RI 2019
- ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
VIVA – Pemerintah Jepang melalui Japan International Cooperation Assosiation atau JICA, berkomitmen untuk terus mendukung berbagai proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia. Adapun dana pinjaman yang disiapkan tahun ini, untuk mendukung komitmen tersebut mencapai Rp12,5 triliun.
Chief Representative JICA Indonesia Office, Shinichi Yamanaka menjelaskan, dana tersebut disiapkan untuk membiayai berbagai proyek-proyek infrastruktur, baik dalam bentuk infrastruktur transportasi, rehabilitas daerah yang terdampak bencana, hingga sistem pengelolaan limbah.
Secara spesifik dijelaskannya, infrastruktur transportasi tersebut seperti proyek Moda Raya Terpadu atau MRT Fase II yang membentang dari Bundaran Hotel Indonesia hingga ke Kampung Bandan, hingga Proyek Pelabuhan Patimban.
Selain itu, juga termasuk proyek rehabilitasi dan rekonstruksi dampak gempa di Sulawesi Tengah. Hingga proyek Jakarta Sewerage System atau Sistem Pengolahan Limbah Terpusat di Jakarta yang bakal dilaksanakan bersama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
"Mungkin kurang lebih sekitar Rp12,5 triliun ya, termasuk juga untuk proyek yang JICA terlibat untuk rehabilitas di Sulawesi Tengah," katanya, saat ditemui di Gedung Bappenas, Jakarta, Kamis 4 April 2019.
Menurut dia, dana sebesar itu tidak akan sia-sia disiapkan untuk tahun ini, sebab proyek infrastruktur bertahap yang dikerjakan Indonesia tidaklah sedikit. Misalnya, lanjut dia, untuk proyek MRT saja, Indonesia berencana untuk mengembangkan pembangunannya hingga 200 kilometer.
"Kemarin kan beberapa waktu lalu, Pak JK (Jusuf Kalla) sempat sebut dalam 10 tahun MRT akan dikembangkan 200 kilometer dan itu ada pembicaraan bahwa nanti akan didukung oleh Jepang, JICA," ungkap dia.
Sebagai informasi, untuk proyek MRT Fase II, JICA direncanakan bakal mengucurkan pinjaman maksimal sebesar Rp9,44 triliun. Untuk proyek Pelabuhan Patimban sekitar Rp8,99 triliun, rehabilitas dan rekonstruksi Sulteng, sekitar Rp4,2 triliun dan Jakarta Sewerage System sekitar Rp9,4 triliun. (asp)