Pakai RFID, Bayar Tol Kini Tak Perlu Injak Rem dan Sentuh Kartu
- ANTARA FOTO/Risky Andrianto
VIVA – PT Jasa Marga Tollroad Operator (JMTO) anak usaha PT Jasa Marga Tbk sedang menguji coba sistem transaksi nirsentuh berbasis Radio-Frequency Identification atau RFID. Baru-baru ini sistem itu diuji coba di satu jalur tol Sedyatmo, atau dikenal dengan Single Lane Free Flow.
Direktur Utama JMTO, Aan Sanaf mengatakan, uji coba RFID ini untuk menuju Multi Lane Free Flow (MLFF) alias bayar tol tanpa 'ngerem' di seluruh gerbang tol. Setidaknya sudah ada dua tol yang gunakan teknologi tersebut.
"Ini kita masih dalam tahap uji coba. Sebetulnya ada juga di Bali dan ruas Sedyatmo, jadi ada dua ruas," ungkap Aan saat dihubungi VIVA, Senin 25 Maret 2019.
Aan mengungkapkan, RFID dipilih oleh pihaknya lantaran lebih murah dan mudah ketimbang teknologi lain yang ada. Dikatakannya, untuk teknologi lain bahkan ada yang sampai empat kali lipat dari harga RFID.
"Kita kan pengalaman kan tempo hari OBU (On Board Unit) yang dijual Bank Mandiri itu kan, harganya kan hampir Rp500 ribu, jadi sekarang enggak banyak yang pakai. Kalau GNSS (Global Navigation Satelite System) itu lebih mahal lagi, agak sulit menjangkau konsumennya," ungkap dia.
Uji coba teknologi ini di tol Bali, kata dia, telah bekerjasama dengan perusahaan angkutan, Blue Bird. Sedangkan untuk tol Sedyatmo, bersinergi dengan BUMN lain seperti Garuda Indonesia untuk bus antar jemput pilot dan pramugari, lalu Angkasa Pura II, Perum Damri dan Kementerian BUMN.
"(Sistemnya), pertama RFID ditempel di mobil, kemudian kita download aplikasi Flo bisa di download di playstore maupun di appstore, lalu register nama segala macam terus pairing, jadi satu handphone dengan satu RFID," ungkap dia.
Setelah mengikuti petunjuk di aplikasi, lanjut dia, uang elektronik pun bisa ditop up melalui LinkAja sebuah platform pembayaran sinergi BUMN.
"Jadi abis download Flo, download juga LinkAja. Mau top up, nanti duitnya langsung pindah ke flo. Terus langsung bisa Transaksi," kata dia.
Sistem transaksi serupa disebut sudah banyak diterapkan di berbagai negara guna menjamin kelancaran transaksi dan mengendalikan antrean di gerbang tol. Dengan sistem ini, pengendara tidak perlu lagi menghentikan laju mobilnya di gerbang tol untuk melakukan tapping transaksi.
Sehingga, diyakini akan lebih efisien dan diharapkan dapat mencegah penumpukan antrean transaksi di gerbang tol.