Harga Gas di KEK Sei Mangkei Bakal Turun di 2021

Dirjen Migas Djoko Siswanto.
Sumber :
  • Bayu Nugraha/VIVA.co.id

VIVA – Pemerintah memastikan harga gas bakal mengalami penurunan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei, Sumatera Utara pada 2021 mendatang. Harga gas bakal turun dari yang selama ini sebesar US$10,48 per MMBTU menjadi US$9,9 per MMBTU.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Djoko Siswanto menjelaskan, penurunan tersebut bakal dilakukan lantaran adanya penurunan biaya operasi dan pemeliharaan pipa gas (ONM), serta penurunan harga jual dari penyalur gas untuk kawasan itu.

"Ya biaya ONM-nya turun. Sumber gasnya dari Blok A, Medco," katanya usai rapat koordinasi harga gas KEK Sei Mangkei di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa, 26 Februari 2019.

Dia menjelaskan, terkait turunnya harga dari penyalur gas tersebut dikarenakan selama ini sumber gas KEK Sei Mangkei yang disalurkan dari North Sumatera Offshore (NSO) North Sumatera B (NSB) seharga US$7,5 per MMBTU dengan kontrak sampai 2020. Sementara setelah itu, kontrak penyaluran gas oleh PT Medco dari Blok A seharga US$7,03 per MBBTU.

"Trus biaya ONM nya turun. Jadi sampai dengan tahun depan harga sesuai yang sudah terkontrak, akhir 2020. Setelah itu gas turun di bawah US$10 per MMBTU," paparnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertagas Wiko Migantoro menambahkan, sebagai penyalur, pihaknya berharap permintaan akan gas di kawasan tersebut dapat bertambah, lantaran dengan harga selama ini, volume gas yang disalurkan hanya sebesar 2,5 MMSCFD dari satu perusahaan Unilever semata.

"Justru kita berharap demand-nya makin tumbuh dengan harga begini. Katanya yang punya kawasan bisa (naik volumenya) sampai 60 MMSCFD," tegasnya.