Dua Teknologi yang Disiapkan untuk Sistem Bayar Tol 'Tanpa Ngerem'

Pengendara melakukan transaksi pembayaran tol non tunai di gerbang tol Pejompongan, Jakarta, Selasa (12/9).
Sumber :
  • ANTARA/Rivan Awal Lingga

VIVA – Badan Pengatur Jalan Tol atau BPJT Kementerian PUPR sedang mematangkan konsep penerapan transaksi pembayaran di jalan tol tanpa harus berhenti atau Multi Lane Free Flow atau MLFF. Setidaknya ada dua teknologi kandidat yang sedang dijadikan sebagai pertimbangan. 

Kepala BPJT, Danang Parikesit mengatakan, teknologi pertama adalah Radio Frequency Identification atau RFID yaitu berupa pengenal frekuensi radio yang mampu menyimpan dan mengambil data jarak jauh. Sedangkan teknologi satunya lagi adalah Global Navigation Satelite System atau GNSS. 

"Sejauh ini memang ada dua (teknologi) yang menguat, satu RFID, kedua GNSS. Jadi yang satu ini menggunakan semacam global positioning system dan satunya menggunakan RFID," kata Danang saat berbincang di kantornya, Jakarta, Senin 25 Februari 2019.

Ia melanjutkan, pihaknya sudah membuka kesempatan bagi badan usaha pemrakarsa untuk melakukan studi kelayakan selama delapan bulan ke depan. Nantinya, pemerintah akan melakukan tender dan memberikan hak prakarsa kepada pemenang tender.

"Kalau kita sependapat maka mereka akan diberi hak prakarsa, nah ini mereka belum. Sekarang mereka diberi izin untuk melakukan studi kelayakan," jelasnya. 

Sistem bayar tol tanpa berhenti ini nantinya efektif diterapkan pada tahun depan. Pada akhirnya, lanjut Danang, pihaknya tidak akan memilih pemenang tender hanya berdasarkan teknologi yang ditawarkan. Melainkan berdasarkan kriteria performa keberhasilan transaksi berdasarkan konsep yang diajukan badan usaha. 

"Jadi apakah RFID atau GNSS sejauh mereka bisa memberikan kinerja yang misalnya contohnya ya kegagalan transaksi jadi kalau semakin kecil kegagalan transaksi. Atau janji kegagalan transaksi paling sedikit maka dialah yang nantinya akan mendapatkan tender award-nya (pemenang tender)," jelas dia. (dum)