Istana Tegaskan Infrastruktur Tak Instan Dorong Ekonomi
- VIVA/Jihad Akbar
VIVA – Istana Kepresidenan mengakui, infrastruktur yang masif dibangun selama masa pemerintahan Jokowi-JK, tidak akan secara instan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Menurut Deputi II Kantor Staf Presiden (KSP) Yanuar Nugroho, pembangunan infrastruktur lebih dimaksudkan sebagai investasi jangka panjang bangsa Indonesia, bukan pendorong utama pertumbuhan ekonomi dalam waktu singkat.
"Membangun infrastruktur itu, memang dampaknya tidak akan mungkin bisa dirasakan langsung. Jadi, Anda membangun jalan sekarang, terus besok mengatakan pertumbuhan ekonomi langsung naik. Itu tidak begitu," ujar Yanuar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 12 Februari 2019.
Yanuar menyampaikan, dampak nyata infrastruktur terhadap ekonomi lazimnya baru terlihat paling sedikit tiga atau lima tahun setelah pembangunannya tuntas.
"Jadi, kalau sebuah jalan selesai dibangun tahun 2019, 2018, paling cepat dampak ekonominya nanti akan terasa tahun 2022, 2023," ujar Yanuar.
Yanuar menegaskan, infrastruktur-infrastruktur yang baru mulai beroperasi, saat ini lebih memiliki fungsi sebagai alat membuka keterisoliran suatu daerah, juga pemerataan ekonomi nasional.
"Infrastruktur itu menjadi penting, terutama di daerah yang pertumbuhan ekonominya rendah, yang terisolasi, agar isolasi itu terbuka," ujar Yanuar. (asp)