Jurus Kemenperin Angkat Daya Saing RI di Era Industri 4.0

Ilustrasi revolusi industri 4.0.
Sumber :
  • www.hkpc.org

VIVA – Dalam rangka menghadapi era Industri 4.0, Kementerian Perindustrian berupaya menerapkan sejumlah langkah strategis dalam meningkatkan daya saing dan kualitas perindustrian nasional.

Staf Ahli Menteri Bidang Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri Kementerian Perindustrian, Imam Haryono menjelaskan, upaya merevitalisasi sektor manufaktur nasional digadang sebagai salah satu fokus utama, melalui program 'Making Indonesia 4.0'.

"Making Indonesia 4.0 ini, merupakan salah satu agenda pembangunan nasional, untuk mempercepat pencapaian aspirasi menjadi negara 10 ekonomi terbesar di dunia pada 2030," kata Imam dalam acara seminar 'Outlook Ekonomi dan Industri 2019' di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis 31 Januari 2019.

Langkah selanjutnya adalah upaya penguatan aspek vokasi, melalui pendidikan vokasi menuju dual system, pembangungan Poltek/Akom di kawasan industri, link and match, 3-in-1, sertifikat kompetensi tenaga kerja industri, serta Pengembangan SDM.

Selain itu, lanjut Imam, Kemenperin juga berupaya mengembangkan kawasan dan sentra industri, di mana pada periode 2015-2018 upaya ini telah berhasil mengembangkan 13 kawasan industri baru di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa,

"Lalu, ada juga 22 SIKIM (Sentra Industri Kecil dan Menengah) di 22 Kota/Kabupaten di luar Pulau Jawa," kata Imam.

Di sisi lain, Imam menjelaskan bahwa Kemenperin juga berupaya menggenjot pengembangan wirausaha baru, dengan target pembentukan pelaku wirausaha baru sebesar 5.000 orang, e-smart IKM sebanyak 5.000 IKM, dan Santripreneur di 20 Pondok Pesantren pada 2019.

"Kemudian program-program lainnya itu seperti misalnya program LCEV (Low Carbon Emission Vehicle), fasilitas fiskal tax holiday, dan AMMDES (Pengembangan Angkutan Pedesaan) sebagai langkah pemberdayaan IKM," ujarnya. (asp)