Jokowi Minta Petani Tak Gunakan KUR untuk Beli Barang Konsumtif
- VIVA.co.id/Agus Rahmat
VIVA – Presiden Joko Widodo menghadiri Gerakan Mengawal Musim Tanam 2018-2019, di Desa Luwigoong, Kabupaten Garut.
Mengenakan sepatu kets hitam dan berbaju putih lengan panjang, Jokowi juga sempat menyaksikan sejumlah petani menanam padi.
Pada kesempatan itu, Jokowi yang didampingi Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Sosial Agus Gumiwang, dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, berdialog dengan dua warga.
Dua warga dipilih, setelah ditunjuk Jokowi. Yakni bernama Asep yang menerima KUR sebanyak Rp3 juta. Yang kedua adalah Ely Julianti, yang baru ingin mengajukan KUR sebesar Rp5 juta.
Asep kepada Jokowi mengatakan, uang sebanyak itu ia gunakan untuk produksi tanaman, seperti beli pupuk hingga bayar pekerja.
Jumlah panen diakuinya, bisa dikembalikan, asal panen tidak gagal. Biasanya, kata Asep, hasil panen mencapai Rp10 juta. Rp3 juta untuk dikembalikan ke bank, sedangkan Rp7 juta adalah keuntungannya.
"Kalau dapat KUR jangan dipakai pinjaman itu untuk beli baju, jaket, atau motor. Hati-hati enggak bisa kembalikan. Pinjaman KUR itu digunakan untuk menutup biaya ongkos-ongkos produksi," jelas Jokowi, dalam dialognya, Sabtu 19 Januari 2019.
Sementara itu, Ely mengaku baru ingin mengajukan KUR ke BNI sebanyak Rp5 juta. Biaya itu, untuk berbagai kebutuhan produksi padi.
Hanya saja, Jokowi meminta agar pinjaman yang diajukan harus sesuai hitung-hitungan. Misal, jelas Jokowi, beli pupuk Rp1 juta dan seterusnya. Sehingga, biaya yang dipinjam benar-benar bisa mencukupi.
"Kalau nanti sudah panen, pinjam Rp3 juta ada sisa Rp7 juta, silakan dipakai untuk apa, tapi jangan untuk yang konsumtif. Seperti beli baju kebanyakan. Kalau beli jaket, cukup satu jangan dua," kata Jokowi. (asp)