Dua Perusahaan Ini Resmi Jadi Emiten Kedua dan Ketiga BEI pada 2019
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetyo
VIVA – PT Estika Tata Tiara Tbk, yang merupakan produsen produk makanan olahan, resmi menjadi emiten kedua di Bursa Efek Indonesia pada 2019, usai mencatatkan saham perdananya atau Initial Public Offering/IPO.
Direktur Utama PT Estika Tata Tiara, Yustinus Sadmoko menjelaskan, perseroan melepas sebanyak 376.862.500 saham baru atau setara 20 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
"Saham KIBIF sangat diminati investor sehingga oversubscribed. Ini artinya, investor percaya pada perusahaan,” kata Yustinus di Gedung BEI, Jakarta, Kamis 10 Januari 2019.
Yustinus mengaku akan menggunakan dana hasil IPO ini guna perluasan diversifikasi bisnis pengolahan, dan perdagangan sapi, ayam, ikan, frozen dough, serta sektor agri bisnis. Di mana, semua wilayahnya tersebar dari Cikarang dan Subang (Jawa Barat) hingga ke Salatiga (Jawa Tengah), dengan total kapasitas produksi mencapai 1,500 ton per bulan.
"Dengan tingginya minat investor, potensi pasar sebagai distributor dan pengolahan makanan di Indonesia ini sangat menjanjikan. Maka, IPO ini merupakan salah satu realisasi dari strategi bisnis kami dalam memperluas cakupan pasar," ujarnya.
Emiten berkode "BEEF" dengan merek dagang utama bernama KIBIF ini, merupakan pionir usaha daging sapi kemasan dengan model terintegrasi dari hulu ke hilir.
Saat ini, segmen usaha perseroan tidak hanya terbatas pada pengolahan dan perdagangan sapi dan daging sapi, tetapi juga meliputi pengolahan ayam, ikan, dan frozen dough.
Dengan produk-produk seperti sosis, bakso, smoked beef, bockwurst, burger, daging sapi kemasan, KIBIF pun merangsek pasar dengan mengusung sejumlah merk seperti KIBIF, Boss, Murato, Adell, dan Kipao.
Saat ini, pasar utama KIBIF ada di dalam negeri dan menjangkau konsumen melalui pasar modern (Indofood, Hypermart, Lotte Wholesale, Aeon, Farmers Market, Lulu Hypermarket, Indomaret, Alfamidi, Superindo, Transmart Carrefour), pasar tradisional, distributor, industri, serta food service (hotel, restoran, catering) seperti Pizza Hut dan Hoka-Hoka Bento.
Emiten Ketiga pada 2019
Pada kesempatan yang sama, PT Pollux Investasi Internasional Tbk, yang bergerak di bidang investasi, juga resmi menjadi emiten ketiga di Bursa Efek Indonesia tahun ini usai mencatatkan saham perdananya atau IPO.
Sekretaris perusahaan dari emiten berkode POLI tersebut, Tjiong Rina Setiawati mengatakan, perseroan menawarkan sebanyak 402.105.300 lembar saham, atau sekitar 20 persen dari harga Penawaran Umum Perdana (PUP) Rp1.635 per unit.
Rina menjelaskan, dari aksi korporasi yang dilakukan perseroan ini, pihaknya pun mendapat suntikan modal Rp657,442 miliar.
"Di mana, 76,65 persen dari dana IPO itu akan digunakan untuk pengembangan usaha, dan sisanya untuk pembayaran pinjaman pemegang saham dan modal kerja," kata Rina di Gedung BEI, Jakarta.
Rina menjelaskan, saat ini perseroan berencana mengambil alih obligasi konversi PT Nobel Properti Kencana, yang bergerak di sektor properti, guna memperkuat aspek pendapatan perseroan.
"Tujuannya untuk menambah dan memperkuat kontribusi pendapatan berkelanjutan (recurring income) perseroan," ujarnya. (asp)