Produk Jajanan Indonesia Laris Manis di Kota Bersuhu Minus 20 Derajat

Anjungan Indonesia dalam Pameran Makanan dan Minuman di Kota Harbin, China, 5-7 Januari 2019.
Sumber :
  • KBRI Beijing

VIVA – Produk-produk makanan dan minuman asal Indonesia kian mendapat tempat di China. Mulai dari wilayah selatan yang tropis hingga tempat yang sangat dingin di kawasan utara, makin banyak konsumen di Tiongkok mengenal dan menyukai jajanan dari Indonesia.

Demikian ungkap Duta Besar Indonesia untuk China, Djauhari Oratmangun, saat dia bersama jajarannya mengawali kegiatan mereka di tahun 2019 dengan menghadirkan beberapa perusahaan nasional beserta produk-produk andalan mereka di Harbin, ibu kota Heilongjiang, provinsi di ujung utara China yang terkenal dengan cuaca yang sangat dingin - dengan suhu udara minus puluhan derajat celcius.  

Mereka berpartisipasi dalam ajang 2019 Harbin Import Food Expo (HIFE). "Perusahaan Indonesia yang menawarkan produk-produk andalannya di pameran awal tahun ini yaitu PT. Serena Indopangan Industri; Golden Food International; PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk; United Harvest China Co, Ltd; Kapal Api; Yan Ty Ty (sarang burung walet); dan UD. Raja Kopi," ungkap Djauhari, yang hadir bersama dengan Atase Perdagangan dan Staf Atase Pendidikan KBRI Beijing.

Menurut dia, pameran produk makanan dan minuman yang pertama kali di Harbin itu berlangsung selama 5 - 7 Januari 2019. Pameran ini diikuti oleh 16 negara dan lebih dari 200 perusahaan yang berasal dari kawasan Asia maupun Eropa. Selain Indonesia, beberapa negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand, dan Viet Nam, juga turut serta dalam pameran ini.

Meskipun berlangsung dalam suhu minus 20, pameran tersebut menarik pembeli dan masyarakat Harbin dan sekitarya untuk berkunjung. Pavilion Indonesia yang berada di lokasi jalur utama pameran, bertempat di Hall-A, Harbin International Exhibition Centre juga banjir pengunjung.  

“Melalui pameran di awal tahun ini kami berharap produk makanan dan minuman Indonesia yang berkualitas bagus semakin merambah pasar RRT, dan kerja sama antara kedua negara juga semakin erat. Selain itu kami juga bersyukur pengunjung yang menyambangi Pavilion Indonesia jumlahnya menggembirakan,” ujar Dubes Djauhari.

Tidak hanya menggelar pameran, Harbin Municipal People’s Government, selaku penyelenggara juga menggelar Forum One Belt, One Road International (Harbin) Food Summit 2019. Di forum itu, Dubes Djauhari tampil sebagai salah satu narasumber utama yang mempresentasikan perkembangan dan prospek kerja sama ekspor produk makanan dan minuman Indonesia di pasar Tiongkok.

KBRI Beijing mengungkapkan, selain menghadirkan pengusaha untuk mengikuti kegiatan 2019 HIFE dan menjadi narasumber, dia mengungkapkan juga bertemu  perwakilan dari Harbin Municipal People’s Government, Harbin Committee of the China Council for the Promotion of International Trade (CCPIT), China Food Association, CCPIT Jilin Provincial Committee untuk membicarakan kerja sama ke depan.

Dubes Djauhari dan tim juga bertemu dengan sejumlah perwakilan mahasiswa Indonesia yang sedang melanjutkan studinya di Harbin. Para mahasiswa ini umumnya mengambil studi di bidang Kehutanan, Lingkungan Hidup, Teknik, Kedokteran dan Bahasa. "Dalam dialog, saya mengingatkan agar para mahasiswa tersebut dapat menjalankan studi secara serius, tekun, taat hukum dan secara aktif menggunakan hak konstitusinya pada Pemilu April 2019," ujar Djauhari.