Jamkrindo dan Askrindo Bersinergi Jamin Kredit Usaha Rakyat
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA – Perum Jamkrindo dan PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo bersinergi dalam penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) yang dilakukan di kantor Askrindo, hari ini, Rabu 26 Desember 2018.
Kesepakatan antara kedua BUMN itu diteken oleh Direktur Utama Perum Jamkrindo, Randi Anto dan Direktur Utama Askrindo, Andrianto Wahyu Adi. Jenis kredit yang dikerjasamakan antara lain KUR Mikro, KUR Kecil, KUR Penempatan TKI, serta KUR Khusus.
Dalam sambutannya, Direktur Utama Perum Jamkrindo Randi Anto mengatakan, kerja sama ini akan memberikan manfaat pada gearing ratio dan berbagi risiko. Selain itu, ia juga yakin kerja sama ini akan memberikan nilai tambah dalam percepatan penjaminan KUR serta mempermudah layanan penjaminan KUR.
"Sebab, proses penyampaian data penjaminan bersama dilakukan secara terkoneksi,” ujar Randi.
Ia menjelaskan, dengan adanya kerja sama ini maka kedua perusahaan akan bisa lebih fokus kepada layanan karena sudah tidak lagi berebut pangsa pasar atau market share.
“Adapun presentase jumlah penjaminan bersama, disesuaikan dengan ketentuan KUR yaitu 50 persen untuk Jamkrindo dan 50 persen untuk Askrindo,” ungkap Randi yang juga Ketua Himpunan Penjaminan dan Perasuransian Negara (Himppara).
Sementara itu, Direktur Utama Askrindo Andrianto Wahyu Adi menambahkan, kedua perusahaan ini sudah bertahan-tahun memiliki bisnis yang sama. Dengan adanya kerja sama ini, kedua perusahaan pelat merah ini bisa berjalan bersama-sama.
"Ke depan kita akan bareng-bareng, co-guarantee sama-sama menanggung sama rasa, sama rata," tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Askrindo, Denny S. Adji menambahkan, kerja sama ini tentu akan menciptakan efisiensi pada masing-masing perusahaan misalnya dalam kegiatan pemasaran. Di satu tempat memang satu lebih agresif dan satu kurang.
Apalagi, kata dia, pemerintah saat ini juga menargetkan KUR bisa menyentuh lebih banyak ke sektor pertanian dan perikanan karena selama ini terlalu banyak fokus pada perdagangan.
Ia mengatakan akan ikut target pemerintah tahun depan menyalurkan KUR sebanyak Rp140 triliun. "2019 kita ikut target pemerintah, pemerintah target alokasi dana untuk KUR itu 140 T, kita hitung preminya dari situ," tambahnya. (ben)