Disuntik Modal Rp500 Miliar, Bank Mantap Optimalkan Layanan digital

Direktur Utama Bank Mantap, Josephus K. Triprakoso.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Muhammad Yudha Prasetya

VIVA – Usai disuntik modal Rp500 miliar oleh Bank Mandiri dan PT Taspen, Direktur Utama Bank Mantap, Josephus K. Triprakoso memastikan, pihaknya akan menggunakan dana tersebut guna mengembangkan aspek bisnis Bank Mantap pada 2019 mendatang.

Josephus berharap langkah ini bisa membantu percepatan target Bank Mantap untuk masuk ke kategori Bank Umum Kegiatan Usaha atau BUKU III, karena modal inti Bank Mantap saat ini menjadi Rp2,2 triliun usai mendapat sokongan modal tersebut.

"Total ekuiti Bank Mantap saat ini kurang lebih mencapai sekitar Rp2,2 triliun. Proyeksi kita itu setidaknya pada 2021 kita sudah bisa BUKU III," kata Josephus di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Selasa 18 Desember 2018.

Sebagai realisasi, Josephus memastikan bahwa pada 2019 nanti pihaknya akan berekspansi untuk membuka sekitar 50 jaringan, berekspansi di sektor kredit, dan juga melakukan pengembangan teknologi.

"Jadi suntikan modal Rp500 miliar itu akan kami gunakan untuk membuka jaringan kantor di daerah, meningkatkan penyaluran kredit kepada nasabah khususnya para pensiunan, dan pengembangan teknologi perbankan," kata Josephus.

Meski demikian, Josephus menekankan bahwa meskipun membuka jaringan kantor di daerah menjadi salah satu tujuan pihaknya, namun hal itu akan diselaraskan dengan upaya pengembangan teknologi.

Sebab, dengan adanya perkembangan teknologi yang begitu masif hari ini, makin banyak layanan perbankan yang bisa dilakukan hanya dengan melalui smartphone.

"Kalau kita lihat peta pensiunan, sekarang 30 persen itu di atas umur 60 tahun. Tapi dengan bergesernya waktu itu dia meningkat, di mana kalau meningkat berarti mereka sudah melek teknologi," kata Josephus.

"Kita bisa bilang yang usia 56 tahun sekarang sudah terbiasa dengan gadget. Artinya, kalau dengan gadget tidak pakai jaringan lagi. Jadi pensiun juga tetap ada pergeseran, jadi bukan jaringan. Artinya, teknologi menjadi hal penting ke depan," ujarnya.