DPR Kritik Jembatan Musi IV yang Akan Diresmikan Jokowi
- VIVA/Sadam Maulana
VIVA – Pengerjaan proyek Jembatan Musi IV di Palembang, Sumatera Selatan, hampir rampung. Jembatan yang menghubungkan Seberang Ulu dan Ilir kota Palembang ini dijadwalkan diresmikan Presiden Joko Widodo pada Desember 2018.
Tetapi pembangunan proyek itu masih menuai kritik. Pembangunan Jembatan Musi IV dianggap tidak optimal dengan lebar yang kurang memadai karena terlalu sempit.
"Menurut pandangan saya, jembatan ini terlalu sempit. Berpotensi terjadinya kemacetan panjang," kata Wakil Ketua Komisi V DPR, Sigit Sosiantomo, saat meninjau proyek jembatan itu, Jumat, 14 Desember 2018.
Jembatan Musi IV dibangun dengan dua lajur, sepanjang 1.130 meter dan selebar 12 meter. Ketinggian jembatan mencapai 16,88 meter. Selesainya jembatan diharapkan dapat menjadi alternatif untuk mengurai kemacetan.
Namun dengan jembatan yang dinilai kurang ideal, dalam kondisi stagnan dan kelebihan kapasitas, dikhawatirkan roboh seperti jembatan di Kalimantan dan Pontianak. DPR menyarankan dibangun jembatan duplikat.
"Dari penjelasan Balai Besar, jika memang nantinya memungkinkan maka akan jembatan ini didesain duplikatnya, sehingga bisa menampung empat lajur dan dapat mengurangi beban jembatan," ujarnya.
Ia juga menilai ketinggian dari jembatan masih kurang karena sekitar 112 kilometer dari Jembatan Musi IV adalah laut lepas. Dengan ketinggian yang cukup, kapal kargo pengangkut tongkang dan sejenisnya mampu melewati Sungai Musi sehingga dapat mengurangi beban lalu lintas jalan raya.
"Kami berharap APBN terus membaik sehingga mampu membangun kembali jembatan," ujar Sigit. (ase)