REI Ajak Pelaku Real Estate Dunia Buat Rumah Murah untuk Rakyat

Ilustrasi rumah
Sumber :
  • pexels

VIVA – Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang digelar oleh Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) bertekad menyukseskan Program Satu Juta Rumah dari pemerintah. Tahun lalu, kata dia, REI sukses membangun 206.290 unit rumah subsidi dan 200 ribu unit rumah komersial.

"Di tahun 2017, REI menyumbang lebih dari 400 ribu unit rumah dari target sejuta rumah yang ditargetkan pemerintah," ujar Ketua Umum DPP REI Soelaeman Soemawinata saat pembukaan Rakernas REI di The Westin Resort Nusa Dua Bali International Convention Center, Bali, Rabu, 5 Desember 2018.

Pria yang akrab disapa Eman ini menambahkan, sebagai sebuah wujud nyata dari komitmen REI terhadap Program Satu Juta Rumah, maka Rakernas REI tahun ini diselenggarakan berbarengan dengan FIABCI Global Business Summit 2018. Salah satu tema yang diangkat adalah mengenai isu affordable housing atau rumah terjangkau untuk rakyat.


 
Hanya di Indonesia yang menyediakan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah dengan melibatkan sektor swasta. Padahal di berbagai negara lain, seluruh rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) selalu disediakan oleh pemerintah.

“REI terus mengampanyekan Program Satu Juta Rumah sebagai role model penyediaan rumah terjangkau kepada negara-negara lain yang juga sedang berjuang memenuhi kebutuhan hunian bagi rakyatnya. FIABCI Global Business Summit 2018 menjadi momentum buat Indonesia memperkenalkan terobosan besar ini,” imbuh Eman.
 
Ketua Panitia Penyelenggara Rakernas DPP REI 2018 Paulus Totok Lusida menambahkan, melalui rakernas ini, REI akan merumuskan berbagai terobosan untuk mendukung pembangunan perumahan MBR. Terobosan ini akan dijadikan sebagai salah satu bagian dari Deklarasi Bali.
 
“Isu mengenai perumahan rakyat menjadi salah satu tema yang diangkat dalam FIABCI Global Business Summit 2018 di Bali, di mana nantinya sekitar 600 peserta dari berbagai negara dan 1.000 anggota REI dari seluruh Indonesia akan mengetahui apa saja yang sudah dilakukan pemerintah Indonesia di sektor perumahan rakyat,” ujar Totok, yang juga merupakan Sekretaris Jenderal DPP REI itu.
 
Selain Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman REI dengan sejumlah mitra kerja, selama kegiatan ini juga akan diisi dengan diskusi terkait harga baru rumah subsidi 2019, sidang komisi, sidang paripurna, serta forum konsultasi permasalahan daerah. (rna)