Campina Tak Gentar Digempur Es Krim Murah Walls dan Aice

Ilustrasi es krim.
Sumber :
  • Pixabay/picjumbo_com

VIVA – PT Campina Ice Cream Industry Tbk (CAMP) tak khawatir dengan serbuan produk kudapan serupa yang semakin banyak di pasaran dengan promosi harga murah. 

Produsen es krim berbasis di Surabaya, Jawa Timur, itu optimistis tetap mampu mendulang penyuka es krim tanpa harus membanting harga. Kualitas dan aman dikonsumsi tetap jadi nomor satu. 

"Ada es krim dari China (Singapura, red) masuk juga Aice, itu mereka pasarkan dengan harga murah, atau Walls dengan mengeluarkan pangsa baru dengan produk yang murah," kata Direktur PT Campina, Samudera Prawirawidjaja di Surabaya, dikutip Rabu 5 Desember 2018.  

Samudera menyadari, kondisi perekonomian Indonesia saat ini membuat masyarakat lebih memili produk yang murah, termasuk es krim. Hal tersebut masih bisa disiasati dengan strategi yang tepat.

"Tapi kami tentu saja akan tetap mempertahankan kualitas. Kami percaya, apapun, kalau itu barang bagus dan berkualitas, pada akhirnya konsumen akan memilih itu," ujarnya. 

Kendati tak bersaing dalam hal harga, lanjut dia, tahun ini Campina berhasil mendulang peningkatan laba bersih setelah pajak sebesar 18,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Tahun lalu, laba bersih Campina sebesar Rp37,73 miliar, meningkat tahun ini mencapai Rp44,54 miliar. 

Laba bersih tersebut berbanding terbalik dari penjualan bersih Campina yang menurun 2,8 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Tahun lalu, penjualan Campina Rp737,39 miliar, sementara tahun ini Rp717,08 miliar. Kenapa demikian? Sebab, perusahaan juga mampu menekan belanja modal.

Samudera menjelaskan, belanja modal Campina pada 2018 sebesar Rp46,93 miliar, menurun 6,6 persen dari belanja modal tahun sebelumnya sebesar Rp50,52 miliar. Belanja modal terbesar ialah, di antaranya, pembelian freezer, mesin, peralatan, dan kendaraan operasional. 

Bagaimana dengan target 2019? Samudera mengatakan, Campina akan mengeluarkan produk-produk baru demi menggenjot produksi dan penjualan. Segmen baru dibidik dengan, misalnya, produk es krim premium dan es krim refreshment

Selain itu, inovasi pemasaran juga akan dilakukan, di antaranya dengan memanfaatkan semua platfrom digital. Model bisnis tersebut perlu dipakai untuk menyasar pasar milenial.

"Channel pemasaran non konvensional juga akan lebih ditingkatkan melalui e-Commerce, Home Delivery, serta Horeca dan Lifestyle agar lebih mendekatkan brand Campina dengan kaum milenial yang menjadi salah satu target utama pemasaran produk," ungkapnya.