Bikin Perajin Merugi, Masuknya Suvenir Asal Luar Negeri akan Diatur
- ANTARA FOTO/Zabur Karuru
VIVA – Menteri Pariwisata Arief Yahya akan memperketat aturan terkait dengan proses masuknya suvenir atau pun agensi pariwisata luar negeri ke Indonesia.
Hal itu dilakukan setelah maraknya suvenir wisata atau cenderamata asal luar negeri yang memiliki harga lebih murah dari hasil buatan lokal sehingga membuat perajin asal dalam negeri merasa rugi.
"Memang kita sudah mendengar banyak keluhan dari para perajin lokal akan adanya cendera mata luar negeri yang murah. Kita pun memperketat aturan, salah satunya mengatasinya dengan whitelist di mana hanya pengusaha yang lulus lah yang bisa berbisnis di dalam negeri," kata Menpar Arief di Tangerang, Senin, 3 Desember 2018.
Menurutnya sistem tersebut merupakan salah satu cara aman dan ketat dibandingkan harus melakukan sistem blacklist pada perusahaan asing tersebut. Lantaran bila diberlakukan sistem blacklist maka akan lebih banyak tumbuh souvernir asal asing yang lebih murah melalui pasar gelap.
"Kalau blacklist belum tentu aman karena jika kita lakukan blacklist pada seratus perusahaan maka, muncul kembali seratus perusahaan lain. Beda kalau pakai whitelist, semua sesuai aturan dan terdata, setidaknya lebih mudah dilacak," ungkap dia.
Salah satu negara yang telah melakukan pengajuan masuknya cenderamata ke dalam negeri yakni China. Di mana, pihaknya akan melakukan pertemuan dengan Menteri Pariwisata China.
"Nanti akan melakukan pertemuan dengan China di mana kita bahas kembali soal masuknya cenderamata itu atau pun travel asal negara sana sehingga boleh beroperasi. Jadi, pengusaha dalam negeri kita juga tidak gaduh," katanya.