Kepala BPTJ Rayu Swasta Investasi di Proyek MRT Koridor East West
- ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
VIVA – Presiden Joko Widodo menginginkan proyek Mass Rapid Transit (MRT) Koridor Timur Barat atau East West dibangun relatif bersamaan dengan pembangunan MRT Fase II pada 2019. Hal itu diutarakan presiden kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.
Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kemenhub, Bambang Prihartono pun mengatakan, pembangunan proyek MRT East West dari Cikarang-Balaraja akan dibangun melalui investasi swasta. Sehingga, pihaknya saat ini sedang membujuk swasta untuk mau berinvestasi di proyek tersebut.
"Makanya saya lagi istilahnya merayu-rayu swasta mana yang mau investasi misalnya di wilayah timur dan di wilayah barat," kata Bambang di Jakarta, Senin 12 November 2018.
Ia mengatakan, pihaknya telah mengundang para pelaku industri di wilayah setempat. Proyek sepanjang 87 km itu dinilai potensial untuk investasi pelaku industri.
"Kita lagi undang para industri, kan di sana daerah industri semua kan. Kita undang mereka ikut berpartisipasi," jelasnya.
Ia menjelaskan, proyek tersebut butuh dana dari dunia usaha, lantaran konsepnya akan menggunakan skema Kerja sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). "Karena nanti ini proyek KPBU," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, Presiden Joko Widodo meminta pembangunan MRT Koridor East West atau jalur timur barat dari Cikarang-Balaraja sepanjang 87 km itu bisa dibangun di waktu yang relatif bersamaan dengan MRT Jakarta Fase II yang dimulai pada 2019.
Proyek MRT Cikarang-Balaraja ini nantinya tidak serumit pembangunan MRT Jakarta fase II yang dibangun di bawah tanah atau underground. Proyek MRT koridor east west direncanakan menggunakan jalur layang atau elevated.