BP Indonesia Komit Berdayakan 85 Persen Pekerja Papua di Tangguh

Pemuda-pemudi Papua sedang dilatih di Kawasan Petrotekno Ciloto, Cianjur
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA – Perusahaan migas asal Inggris, BP Indonesia berkomitmen mempekerjakan warga Papua, sebanyak 85 persen pekerja di LNG Tangguh hingga tahun 2029. Fasilitas pengolahan ini berlokasi di Teluk Bintuni, Papua Barat.

Skill Center Interface Manager BP Indonesia, Dika Chandra Yuana mengatakan, pihaknya tengah gencar menjalankan pelatihan bagi anak Papua. Warga Papua itu diajarkan oleh praktisi migas terkait ilmu teknik industri hulu migas selama tiga tahun, sebelum masuk ke industri migas sesungguhnya. 

Setidaknya, saat ini, ada sekitar 113 pemuda-pemudi Papua  yang mengikuti program pelatihan tersebut di kawasan Petrotekno Ciloto, Cianjur, Jawa Barat. 

"Untuk memenuhi komitmen Amdal (analisis mengenai dampak lingkungan), BP Indonesia harus memenuhi target 85 persen pekerja Papua, yang bekerja di Kilang LNG Tangguh," ujar Dika di Cianjur, Jumat 9 November 2018. 

Program magang itu ditujukan kepada orang asli Papua, yang berdomisili di Papua Barat. Minimal pendidikan yang menjadi syarat adalah SMA/SMK atau maksimal D4 dengan usia minimum 16 tahun dan maksimal 30 tahun. 

Komitmen Amdal yang harus dipenuhi KKKS di bawah pengawasan SKK Migas ini demi mengurangi kendala sosial yang mungkin muncul di lapangan.

Salah satu peserta pelatihan asal Papua akan ditempatkan ke Fasilitas LNG Tangguh, setelah mendapatkan sertifikat teknisi bertaraf internasional usai pelatihan tersebut. 

"Setelah tiga tahun baru bisa ke fasilitas. Saya yakin, kerja keras dan kegigihan ini akan memberikan hasil," kata Rahmat di lokasi pelatihan. 

Warga asli Papua ini menjelaskan, selain diajarkan tentang teknik-teknik dasar di industri migas, para peserta pun ditempa pelajaran dasar seperti fisika, matematika, kimia, Bahasa Inggris, keselamatan kerja hingga kelistrikan. 

Sementara itu, Manajer Senior SDM KKKS, SKK Migas, Daniel Kurnianto mengatakan, materi pelatihan diisi oleh level manager ke atas, sehingga kualitas SDM yang dihasilkan pun berkualitas. Ia berharap, anak bangsa akan mampu menggantikan para tenaga kerja asing di industri migas RI. 

"Supaya, tenaga kerja Indonesia kita bisa ke tingkat nasional dan harus bisa meyakinkan, membuktikan ke kantor pusat sana (BP Tangguh) dan menggantikan tenaga kerja asing atau makin naik," kata Daniel. (asp)