Tarik Investor, Perusahaan di Pasar Modal Harus Berani 'Buka-bukaan'

Papan elektronik IHSG di Bursa Efek Indonesia.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA – Para emiten atau perusahaan publik diimbau untuk menciptakan suasana positif dan kondusif kepada para investor di pasar modal Indonesia. Upaya itu dilakukan demi meyakinkan mereka akan kondisi dan iklim investasi yang ramah dan aman.

Direktur Utama PT Bahana Sekuritas, Feb Sumandar menegaskan, perusahaan publik bahkan tak boleh ragu untuk menunjukkan data-data keuangan perusahaannya kepada para calon investor. Langkah itu membuat investor merasa aman sebelum menginvestasikan modalnya.

"Jadi konsep serta pemahaman ramah dan aman ini memang harus dipastikan sekali (kepada para calon investor)," kata Feb dalam sebuah diskusi bertema 'Indonesia Ramah Investasi: Menggali Potensi Sumber Pendanaan', di Gedung BEI, Jakarta, Selasa 30 Oktober 2018.

Feb menjelaskan, upaya menjaga kondusivitas pasar modal bisa menyeimbangkan dampak dari makroekonomi yang terjadi. Khususnya, meredam faktor eksternal yang kadang berdampak pada stabilitas pasar keuangan.

"Karena investasi itu juga tergantung makroekonominya. Sekarang kan ada berbagai macam kebijakan di Amerika Serikat yang memengaruhi investasi. Padahal kalau kita mengetahui sepertinya kesempatan berinvestasi ini akan selalu terbuka," kata Feb.

Meski demikian, Feb menegaskan bahwa sebenarnya kondisi industri pasar modal Indonesia sudah cukup tangguh. Khususnya, dalam menghadapi sejumlah dinamika politik dan keuangan selama ini.

Sebab, sejak perkembangan industri pasar modal era 1988-1993 hingga saat ini, kondisi investasi di Indonesia, menurutnya, masih bisa bertahan dan terbukti cukup tangguh saat menghadapi berbagai gejolak dan dinamika.

"Dengan berbagai dinamika politik, kita lihat situasi market lima tahun terakhir, fine-fine saja sebenarnya. Kita cukup tidak terlalu rentan lah terhadap kondisi politik, terutama dalam hal investasi," ujarnya.