Hari Oeang ke-72, Menkeu Minta Jajaran Tambah Pendapatan Negara
- VIVA.co.id/Arrijal Rachman
VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta seluruh jajarannya, khususnya 50 persen generasi milenial yang mendominasi pegawai Kementerian Keuangan, untuk meningkatkan kinerjanya sebagai bentuk implementasi perayaan Hari Oeang ke-72, yang jatuh setiap 30 Oktober.
Perayaan hari Oeang Republik Indonesia atau ORI telah dikukuhkan, setelah Wakil Presiden Mohammad Hatta memberikan pidato pada 29 Oktober 1946 melalui Radio Republik Indonesia (RRI) Yogyakarta.
Dalam pidato itu, Hatta meminta untuk menggelorakan semangat bangsa Indonesia sebagai negara berdaulat dengan diterbitkannya mata uang ORI, Sehingga, hal ini harus diresapi jajaran Kemenkeu untuk menggapai pendapatan negara yang maksimal.
"Hari keuangan ini untuk menyemangati generasi milenial di Kementerian Keuangan untuk terus mendapatkan inspirasi dari nilai luhur yang dimunculkan oleh para pemuda pada 1928 (Sumpah Pemuda), dan pendiri bangsa waktu mendeklarasikan Kemerdekaan Indonesia," kata Sri ditemui usai menjadi pembina upacara Hari Oeang ke-72, di Kementerian Keuangan.
Menurut dia, dengan adanya momentum tersebut, seluruh jajaran, khususnya generasi milenial yang ada di Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, maupun Direktorat Jenderal Anggaran untuk terus meningkatkan kinerjanya agar target pendapatan negara yang telah di tetapkan dalam APBN 2018 bisa tercapai.
"Saya mendorong, meski kita meliputi suasana duka (atas kecelakaan Pesawat Lion Air JT 610), Direktorat Jendral Pajak, Bea Cukai, dan Anggaran untuk fokus menggapai penerimaan," tutur dia.
Sebagai informasi, realisasi pendapatan negara hingga data terakhir yang tercatat Kementerian Keuangan mencapai sebesar Rp1.312,3 triliun atau mencapai 69,3 persen dari target APBN 2018 sebesar Rp1.894,7 triliun. Karena itu, ditegaskannya, hal itu harus bisa dikejar hingga akhir tahun.
"Sejalan dengan itu, Kementerian Keuangan akan terus diminta untuk tingkatkan kualitas komunikasi publik ke semua pemangku kepentingan untuk menguatkan kualitas APBN sebagai instrumen pembangunan dan mewujudkan dukungan publik yang sehat dan kredibel," ujar dia.