Dana Asing Masuk RI Rp8 Triliun, BI: Kebijakan Suku Bunga Tepat
- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
VIVA – Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo mengklaim, kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia atau BI-7 day reverse repo rate yang ditempuh selama ini, membuahkan hasil yang baik untuk mendorong daya tarik asing terhadap pasar obligasi di Indonesia.
Hal itu dibuktikannya dari sudah cukup banyaknya aliran modal asing selama sepakan ini, yang masuk ke pasar obligasi Indonesia, terutama dalam bentuk pembelian surat berharga negara atau SBN.
Berdasarkan catatannya, aliran modal asing yang masuk melalui pembelian SBN selama sepekan ini mencapai Rp9,09 triliun. Sehingga, secara keseluruhan Oktober 2018 sampai 25 Oktober 2018, mencapai Rp8,26 triliun.
"Sehingga, kalau dilihat keseluruhan Oktober sampai 25 Oktober 2018, month to date-nya Rp8,26 triliun, karena beberapa minggu sebelumnya ada net jual," kata Perry di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat 26 Oktober 2018.
Sementara itu, secara tahun berjalan atau year to date, dikatakannya aliran modal asing yang telah masuk mencapai Rp22,97 triliun. Dengan demikian, hal itu mengonfirmasi kebijakan suku bunga acuan Bank Indonesia yang ditempuh selama ini.
"Ingat, bahwa yang kita lakukan selama ini (kebijakan suku bunga acuan), salah satu tujuannya adalah, agar daya tarik aset keuangan Indonesia itu tetap menarik aliran modal asing masuk," tutur dia.
"Di samping juga bagian koordinasi dengan pemerintah menurunkan current account deficit, sehingga memang dengan kebijakan suku bunga, dengan relatif stabilnya nilai tukar rupiah, mendorong aliran masuk modal asing dalam bentuk portfolio inflow, khususnya dalam SBN," ujar dia menambahkan.
Meski demikian, dia mengungkapkan untuk aliran modal yang masuk melalui pasar saham terhitung masih rendah. Di mana, selama sepekan ini dikatakannya hanya masuk sebesar Rp2 miliar, dan secara keseluruhan bulan hingga 25 Oktober 2018 hanya sebesar Rp4,4 triliun.
"Masih outflow month to date-nya, karena perkembangan ekonomi global, bagaimana perkembangan indeks harga saham di AS. Tapi secara keseluruhan, langkah-langkah stabilisasi pemerintah baik kebijakan suku bunga dan stabilisasi nilai tukar mendorong fix income itu telah membuahkan hasil yang kita harapkan, dan itu mendukung langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah," paparnya.