Jokowi: Jangan Dipikir Saya yang Buat Mobil Esemka
- ANTARA FOTO/Maulana Surya
VIVA – Jelang Pilpres 2019, salah satu yang menjadi sorotan publik adalah mobil Esemka. Mobil produksi dalam negeri tersebut sempat mencuat ketika Joko Widodo masih menjadi wali kota Solo. Bahkan Esemka sempat digunakan sebagai kendaraan dinasnya.
Esemka juga yang melambungkan nama Jokowi saat maju sebagai calon Gubernur DKI 2012 hingga pada Pilpres 2014. Setelah menjadi Presiden ke-7 RI, adanya janji menjadikan mobil Esemka sebagai mobil dinas karena itu masih mengemuka agar dipenuhi.
Belakangan, soal mobil Esemka kembali mencuat yang disebut-sebut segera produksi massal. Namun sejumlah pihak menilai bahwa Esemka kembali dijadikan isu oleh kubu petahana. Jokowi kemudian menanggapinya.
Ia menjelaskan, saat itu memang ada produksi mobil Esemka oleh siswa SMK dibantu sejumlah teknisi. Dia karena itu mendorongnya agar semakin maju.
"Ya kan bagus dan saya saat itu menjadi Wali Kota hanya mendorong. Jangan dipikir saya yang membuat mobil Esemka. Siapa yang buat? Hanya mendorong agar mobil itu segera bisa di-uji emisi, uji laik jalan," kata Presiden Jokowi di ICE BSD Tangerang, Rabu 24 Oktober 2018.
Mantan Gubernur DKI itu menegaskan, tugas pemerintah sudah selesai di situ. Selanjutnya ada di tangan industri soal Esemka akan diproduksi atau tidak.
"Masak Presiden mau buat pabrik sendiri? Bikin mobil Esemka sendiri?" katanya.
Setelah pemerintah mendorong untuk berbagai uji itu kata Jokowi, selanjutnya industri yang tepat melihat prospek mobil itu dan keberlanjutan ada di pelaku industri.
"Ya itu urusan orang industri. Urusan saya, urusan apa dengan produksi Esemka. Enggak ada urusan pemerintah. Itu dikerjakan penuh oleh industri, dikerjakan penuh oleh swasta. Pemerintah tidak ikut campur di situ," kata dia.
Jokowi mengatakan dia tetap menunggu bagaimana reaksi industri terhadap Esemka. Namun ia memastikan bahwa jika ada industri yang tertarik maka pemerintah akan mendorong realisasinya.
"Tetapi kalau itu jadi, saya pasti datang dan akan saya buka, karena itu jelas brand dan principal Indonesia," ujar presiden. (ren)