Sri Mulyani Wanti-wanti Lulusan STAN Tantangan Berat Keuangan Negara

Menteri Keuangan, Sri Mulyani
Sumber :
  • VIVA/Arrijal Rachman

VIVA – Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan kepada para wisudawan Politeknik Keuangan Negara STAN, bahwa tantangan pengelolaan keuangan negara ke depan semakin berat. 

Karenanya, dia mengharapkan, supaya 5.663 lulusan PKN STAN yang diwisuda pada hari ini, Kamis 18 Oktober 2018, agar selalu siap menjalankan amanah bangsa untuk mengelola dengan baik keuangan negara agar mampu menjaga kesejahteraan masyarakat.

"Anda semua akan menjadi pengelola dan penjaga dari keuangan negara RI. Keuangan negara adalah instrumen yang sangat penting dalam kita memajukan bangsa dan negara kita untuk ciptakan kesejahteraan yang berkeadilan untuk bangsa Indonesia," katanya di lokasi wisuda, ICE BSD, Tangerang.

Menurut dia, tantangan tersebut dimulai dari  normalisasi perekonomian negara-negara yang memiliki dampak lanjutan terhadap ekonomi negara-negara berkembang, hingga perang perdagangan. Hal itu menjadi tantangan kuat meski fundamental ekonomi Indonesia, menurutnya, cukup baik dan kuat.

"Jadi dengan suasana ekonomi global yang bergejolak kita mampu menjaga perekonomian kita. Kita harus tingkatkan kewaspadaan. Isu struktural juga akan memengaruhi kesejahteraan rakyat, dan peranan pengelola keuangan negara menjadi penting," katanya.

Di samping itu, lanjut dia, ada berbagai tantangan isu domestik, mulai dari bonus demografi yang didominasi milenial, percepatan perkembangan teknologi, hingga wilayah geografis Indonesia, yang luas dan berada di tengah-tengah ring of fire.

"Saya inginkan PKN STAN mampu menghasilkan pengelola keuangan negara yang mampu menjawab tantangan Indonesia, yang punya geografis besar. Untuk tahan guncangan, baik guncangan alam maupun shock perekonomian global," ungkap dia.

"Ini tantangan pengelola keuangan negara. Keuangan negara bukan dikelola untuk tujuan negara sendiri, tapi untuk tujuan berbangsa kita, dan menjadi hal yang mampu ikut atasi hal-hal yang menjadi isu-isu tantangan Indonesia," tambahnya.