Dirjen Migas Sebut Pemerintah Sudah Banyak Bantu Pertamina

Ilustrasi SPBU Pertamina
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, sempat mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Namun, selang berapa jam, keputusan itu dibatalkan karena diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo. 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Djoko Siswanto mengatakan, soal revisi pengumuman kenaikan BBM jenis premium itu sudah menghitung subsidi yang diberikan kepada PT Pertamina. Menurutnya, pemerintah sudah banyak membantu Pertamina. 

"Kan kita sudah nambah subsidinya Rp2.000 (untuk solar), pemerintah sudah bantu kan," kata Djoko usai rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 15 Oktober 2018.

Bahkan, Djoko pun menyinggung bahwa pemerintah sudah menyerahkan beberapa blok migas untuk dikelola oleh Pertamina. Dengan adanya blok migas baru yang dikelola, pendapatan Pertamina pun disebut akan meningkat. 

"Sudah sama blok-blok (migas) itu kan dikasih ke Pertamina, kan itu otomatis ada revenue. Pemerintah sudah bantu. Apalagi," katanya. 

Selain itu, ia mengatakan, pemerintah telah menyetujui kenaikan harga BBM non subsidi. Kebijakan ini dinilai cukup membantu keuangan Pertamina, meskipun kenaikan harga BBM non subsidi Pertamina sedikit terlambat ketimbang kompetitor lain. 

"Yang Perta Series, sudah naik, itu kan sudah membantu juga. Ya, baru naik (telat dari kompetitor lain) enggak apa-apa kan, daripada enggak," katanya. 

Terkait sehat tidaknya kondisi keuangan Pertamina saat ini, dia mempersilakan awak media meminta penjelasan kepada Direktur Keuangan Pertamina, Pahala N. Mansury. 

"Tanya sama direktur keuangan yang baru, mantan direktur (utama) Garuda kan. Tanya coba," katanya.