Wamen ESDM Pastikan Gardu Listrik di Palu Sudah Pulih 100 Persen
- ESDM
VIVA – Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengatakan, saat ini 100 persen gardu induk dan seluruh 45 penyulang (feeder) di Palu, Sulawesi Tengah telah berhasil dipulihkan oleh tim gabungan PLN.
“Daya mampu pembangkit juga sudah 101 MW, yang berasal dari 2 pembangkit,” ujar Arcandra saat mengunjungi Gardu Induk Silae, Sulawesi Tengah, seperti dilansir siaran pers Kementerian ESDM, Minggu, 14 Oktober 2018.
Arcandra menyebutkan, 66 genset telah disiapkan guna membantu penerangan di Palu, Sigi dan Donggala, dengan masing-masing kapasitas 5,5 kW. “Kami harapkan bisa segera pulih seperti semula, pasokan listrik 101 MW saat ini diharapkan akan menjadi 125 MW untuk menuju kondisi semula,” ujar Arcandra menambahkan.
Direktur Bisnis Regional Sulawesi PLN Syamsul Huda mengatakan, saat ini suasana malam di Palu sudah terang. Semua ini tidak lepas dari kerja keras yang dilakukan oleh tim gabungan PLN untuk percepatan pemulihan listrik Palu, Donggala dan Sigi. “Secara sistem, pasokan listrik untuk Palu, Donggala dan Sigi sudah siap untuk kami suplai kembali," ujarnya.
Saat ini, PLN tengah fokus untuk memperbaiki jaringan listrik dan gardu distribusi lainnya secara bertahap.
Arcandra bertolak ke Palu sejak Kamis, 11 Oktober 2018. Dia ingin memastikan pasokan listrik, BBM, LPG, dan kondisi kegeologian, di wilayah terdampak bencana gempa bumi dan tsunami tersebut.
Saat kunjungan ke Terminal BBM Donggala, Arcandra menyampaikan, SPBU yang beroperasi sudah 92 persen. Sejumlah 10 SPBU di antaranya bahkan beroperasi 24 jam. "Ada 3 SPBU di Palu dan Sigi yang rusak, akan diperbaiki sesingkat-singkatnya hingga bisa pulih seperti sedia kala,” ujarnya.
Stok BBM, hingga hari ini, terpantau aman dan tidak ada antrean. “Stok solar 25 hari, avtur 22 hari, bensin 2 minggu lebih cukup untuk kebutuhan BBM di Palu, Donggala, Sigi,” kata Arcandra.
Evakuasi Pengungsi
Salah satu perusahaan bus dan travel di Poso, Sulawesi Tengah, Medi Suka Laksana (MSL) telah mengevakuasi lebih dari 6.000 pengungsi, dengan menggunakan belasan bus.
Setiap hari pengungsi terus berdatangan. Mereka terlebih dahulu disatukan di agen Poso. Nantinya mereka akan diantar secara gratis dari Palu hingga tempat tujuan.
Para pengungsi tidak dibebankan biaya sepeserpun. Bahkan, mereka disediakan tempat tidur serta makanan. Pihak agen menjamin mereka hingga ke tempat asal mereka.
"Pihak agen menyediakan makan,air minum serta tempat tidur bagi mereka yang ingin beristirahat sebelum diantar ke tempat atau tujuan mereka masing-masing," ujar Rofiko, pengawas agen MSL.
Laporan Firman (Poso/Sulteng)