Indonesia Diklaim Untung Rp3 Triliun dari Pertemuan IMF-WB
- VIVA/Irwandi Arsyad
VIVA – Direktur Penggalangan Pemilih Milenial dan Anak Muda Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Bahlil Lahadalia mengklaim bahwa Pertemuan Tahunan IMF-World Bank 2018 di Bali memberikan efek ekonomi yang luar biasa.
Ia mengklaim dari pertemuan IMF-WB di Bali ini, jumlah uang yang masuk di Bali sekitar lebih dari Rp3 triliun. Jumlah itu berdasarkan jumlah peserta yang hadir mencapai 35 ribu orang dengan asumsi uang yang dihabiskan dalam satu hari US$600-700. Sedangkan waktu kegiatan selama sembilan hari.
Jika dibandingkan dengan asumsi uang negara yang digunakan untuk agenda tiga tahunan sekali ini sebesar Rp885 miliar, maka dalam waktu yang sama negara mendapatkan sekitar Rp400 miliar dari pajak pertambahan nilai sebesar 10 persen.
Oleh karena itu, ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia ini mengkritik dan mempertanyakan jika ada kesan yang menyatakan bahwa pertemuan IMF-WB di Bali menghambur-hamburkan uang negara.
Bahlil menambahkan, efek lain dari pertemuan itu yakni perputaran ekonomi luar biasa. Terutama di sektor perhotelan, transportasi dan pariwisata serta membuat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) menjadi hidup. Bahkan tempat-tempat pariwisata di luar Bali ikut mendapat keuntungan ekonomi dari kunjungan peserta setelah kegiatan berlangsung.
"Kemudian, di NTT, fasilitas mereka untuk usai kegiatan (IMF-WB) di sana itu penuh juga. Wisata, Labuhan Bajo sudah penuh, bukan itu aja Raja Empat di Papua," kata Bahlil di Rumah Cemara, Jakarta Pusat, Jumat 12 Oktober 2018.
"Saya cek teman-teman di sana, banyak yang ke sana. Coba cek penerbangan dari Bali ke Sorong itu sudah pasti penuh. Belum lagi di Jakarta. Artinya multiplier effect dari kegiatan yang ada di Bali itu sangat luar biasa, itu dari sisi ekonomi. Makanya jika ada yang mengatakan rugi penting untuk kita ingin tahu pikirannya darimana ruginya," ujarnya.
Bahlil menambahkan, kegiatan yang diikuti oleh peserta dari 189 negara itu juga menarik kepercayaan dunia internasional, dan pelaku usaha untuk berinvestasi di Indonesia. Selain itu, Indonesia mendapatkan kepercayaan dan promosi pariwisata, serta iklan gratis dari media-media peserta IMF-WB 2018 di Bali.
"Artinya pertemuan IMF dengan seluruh pengusaha yang ada adalah instrumen masuk bagi negara untuk meyakinkan bagi negara lain. Inilah pikiran besar yang dimiliki oleh Pak Jokowi dalam rangka bagaimana menarik investasi yang kemudian untuk bagaimana bisa mendorong sektor ekonomi ril," ucapnya.