Tiga Tahun Bangun Jalan Perbatasan, Pemerintah Habiskan Rp5 Triliun

Pos Perbatasan Indonesia-Papua Nugini di Skow, Jayapura, Papua.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Banjir Ambarita

VIVA – Dirjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Sugiyartanto, menjelaskan progres pembangunan jalan perbatasan di sejumlah wilayah, seperti misalnya di Nusa Tenggara Timur, Papua, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur, saat ini sudah mencapai sekitar 1.067,5 kilometer. Pembangunan itu dalam rentang masa pengerjaan 2015-2018.

Dia berharap, ketersediaan akses dan konektivitas dari pembangunan jalan itu bisa menumbuhkan geliat ekonomi baru, khususnya di daerah-daerah perbatasan tersebut.

"Meskipun sebagian jalan perbatasan sudah dibangun sebelum tahun 2015, seperti misalnya di Merauke, Jayapura, Kalimantan dan NTT, namun pemanfaatannya memang belum maksimal," ujar Sugiyartanto di kantornya, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis 20 September 2018.

Selain itu, Sugiyartanto menjelaskan bahwa minimnya pemeliharaan jalan perbatasan dan rendahnya pemanfaatan konektivitas itu, sehingga tak menimbulkan dampak ekonomi baru, membuat sebagian jalan itu justru kembali tertutup hutan.

"Sehingga saat ini kita sambungkan semua, supaya konektivitasnya tetap terjaga," ujarnya.

Berdasarkan data dari Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, progres pengerjaan jalan perbatasan sepanjang 1.067,5 kilometer itu telah menghabiskan anggaran mencapai Rp5,08 triliun.

Untuk jalan perbatasan Kalimantan sepanjang 734,28 kilometer, Bina Marga telah menghabiskan anggaran sekitar Rp3,15 triliun selama 2015-2018. Sementara itu, untuk jalan perbatasan NTT sepanjang 179,6 kilometer, dana yang terserap mencapai Rp1,2 triliun di rentang waktu yang sama.

Kemudian, untuk jalan perbatasan Papua sepanjang 153,6 kilometer, Bina Marga juga telah menghabiskan dana mencapai Rp723 miliar sepanjang 2015-2018.