Ditantang Temukan Cadangan Migas Raksasa, Begini Strategi Pertamina
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA – PT Pertamina menyatakan siap menemukan cadangan baru migas raksasa sebagaimana yang dipinta oleh SKK Migas. Hal itu merupakan salah satu tujuan besar yang masuk dalam visi dan misi perusahaan ke depan.
Direktur Hulu Pertamina, Dharmawan Samsu mengatakan, semua perusahaan migas yang baik pasti memiliki tujuan tersebut. Tentunya tidak terkecuali bagi Pertamina sendiri.
"Penemuan lapangan baru yang kami sebut new venture exploration itu penting. Perusahaan migas yang baik adalah yang mempunyai misi atau visi itu,” kata Dharmawan Samsu di Pulau Pabelokan, Kepulauan Seribu, Jakarta, Kamis 6 September 2018.
Mantan petinggi British Petroleum itu mengatakan, strategi pertama yang dilakukan adalah bekerja sama dengan pemerintah untuk melakukan beberapa studi bersama atau joint study. Besarnya komitmen investasi, menunjukkan bahwa Pertamina serius akan hal tersebut.
"Kami tidak bisa declare di mana joint study tersebut, namun kami bisa share bahwa kami mempunyai komitmen untuk berinvestasi senilai US$200-240 juta. Bahkan kalau dikumpulkan US$1 miliar lebih. Tapi angka yang didedikasikan untuk joint study US$240 juta," terangnya.
Ia melanjutkan, joint study tersebut bakal dilakukan di seluruh daerah yang memiliki prospek di Indonesia. Jika prospek sebuah lokasi cukup bagus, Dharmawan mengatakan pihaknya akan melakukan langkah lanjutan seperti studi seismik hingga pengeboran.
"Namun, kami sadari eksplorasi punya cycle alur cukup panjang seperti lapangan abadi Masela itu cycle panjang setelah dia diakses, ditemukan melalui pengeboran, kemudian sampai ke tahap produksi," ujarnya.
Artinya, lanjut dia, target untuk mengebor sumur eksplorasi hingga pengeboran itu diharapkan dapat terjadi dalam lima atau enam tahun ke depan.
Sementara itu, mengenai target kapan bisa mulai berproduksi, tentunya masih menjadi subjek untuk didiskusikan lebih lanjut setelah discovery atau penemuan cadangan.
"Yang kami upayakan bagaimana bisa akselerasi dari track record yang ada di Indonesia. Jadi 5-6 tahun track record dari mulai joint study sampai pengeboran, pertanyaannya bisa enggak kita lebih cepat dari itu," jelasnya.
"Yang terpenting adalah Pertamina punya komitmen untuk lakukan joint study dan eksplorasi sehingga bisa melakukan renewal. Aset-aset WK (wilayah kerja) yang kami punya harapannya tidak hanya mature produksi aset tapi juga memiliki nilai eksploration," tambahnya.