Kemendag Dukung Optimalisasi Perdagangan TPT Nasional di Pasar Global

Dialog Tekstil Nasional Tahun 2018
Sumber :

VIVA – Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskan bahwa Kementerian Perdagangan berkomitmen mendukung industri tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional sebagai tuan rumah di negeri sendiri dan andalan ekspor, terutama terkait dengan pembukaan pasar ekspor TPT.

Hal ini disampaikan Mendag saat memberikan sambutan di acara Dialog Tekstil Nasional 2018 hari ini, Rabu 5 September 2018, di Solo, Jawa Tengah yang bertema ‘Strategi Optimalisasi Pasar Produk Tekstil dan Produk Tekstil Indonesia’.

“Berbagai upaya dilakukan Kementerian Perdagangan untuk membuka pasar ekspor bagi produk TPT, di antaranya melalui penyelesaian berbagai perjanjian dagang dengan sejumlah negara termasuk pasar non tradisional. Selain itu, juga dengan memanfaatkan perwakilan dagang di luar negeri, baik Atase Perdagangan maupun Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) yang berfungsi sebagai intelijen bisnis dalam upaya meningkatkan ekspor,” tegas Mendag.

Menurut Mendag, sektor tekstil memiliki harapan dan potensi yang sangat besar di masa mendatang. “TPT kini bukan industri yang melewati masa kejayaannya (sunset), tetapi merupakan salah satu produk andalan ekspor Indonesia yang terus tumbuh dan tidak bergantung pada bahan baku dan bahan penolong impor, serta memiliki pasar yang besar di dalam negeri. Saat ini industri TPT berkembang dengan sangat baik di berbagai sektor dan bisa mengubah persepsi yang selama ini menilai bahwa TPT Indonesia kalah dengan China, India, Vietnam, Bangladesh. Yang terjadi sekarang, justru produk TPT Indonesia sudah bisa masuk ke China,” tandas Mendag.

Pada periode Januari-Juni 2018 ekspor TPT Indonesia mencapai USD 6,45 miliar, meningkat sebesar 7,89% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (YoY) yang tercatat sebesar USD 5,97 miliar. Sedangkan pada tahun 2017, total ekspor TPT Indonesia ke dunia mencapai USD 12,53 miliar. Nilai ini meningkat dibandingkan tahun 2016 yang tercatat sebesar USD 11,83 miliar.

“Hal lain yang bisa dilakukan Kemendag adalah terus mengedukasi masyarakat bahwa menggunakan produk dalam negeri buatan sendiri merupakan suatu kebanggaan. Kualitas produk TPT Indonesia tidak kalah dengan produksi luar negeri. Bahkan salah satu produsen TPT Indonesia, PT Sri Rejeki Isman Textile (Sritex) Tbk, telah berhasil mengekspor seragam militer ke berbagai negara,” jelas Mendag.

Mendag juga mengingatkan bahwa, selain peluang pasar yang besar, industri TPT juga memiliki tantangan yang besar. Namun tantangan yang ada akan lebih mudah untuk diselesaikan bersama dengan API bersatu.

Mendag juga berharap agar hasil dari dialog yang berlangsung hari ini dapat diikuti dengan dialog ke-2 di Bandung dan diikuti dengan penyusunan peta jalan dan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai peta jalan tersebut.

“Anda adalah harapan kami. Kesulitan anda juga kesulitan kami. Apa yang anda perlukan, kami akan hadir. Pemerintah bekomitmen untu tetap hadir dan terus mendorong industri TPT untuk terus berekspansi ke mancanegara dan menjadi kebanggaan di dalam negeri,” ujar Mendag.

Sementara itu, Dirjen Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan menyampaikan, bahwa pasar global, terutama industri TPT, diyakini akan terus membaik dan akan diikuti kenaikan permintaan, Hal tersebut tentu perlu kita sikapi secara bijaksana agar peluang yang ada dapat dimanfaatkan sebaik mungkin, katanya.