Progres Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Baru 7,6 Persen

Pekerta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Sumber :
  • Arrijal Rachman/VIVA.co.id.

VIVA – Kemajuan pembangunan dari proyek kereta cepat Jakarta-Bandung baru mencapai 7,6 persen. Target penyelesaian pun dikebut yang diupayakan selesai pada pertengahan 2021.

Demikian diungkapkan Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk Tumiyana usai menghadiri Investor Summit 2018 di Gedung Bursa Efek Indonesia. Wika diketahui menjadi salah satu perusahaan anggota konsorsium dalam PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

"Progres sekarang sudah 7,6 persen, pembebasan tanah sudah 76 persen sehingga proyeknya di-speed up," kata Tumiyana, Jakarta, Senin 27 Agustus 2018.

Menurutnya, proyek tersebut berjalan normal dan diperkirakan dapat selesai pada pertengahan 2021. Target itu diyakininya dapat diselesaikan untuk dikerjakan secara bersama-sama. 

"Kami sudah step drawdown satu jalan, berikutnya tinggal subject to kebutuhan. Proyek sekarang berjalan normal, nanti kira-kira di 2021 mid proyek itu bisa selesai, nanti kita coba bareng-bareng," ucapnya. 

Tumiyana mengungkapkan, nilai investasi kereta cepat itu mencapai Rp82 triliun, sedangkan modalnya atau ekuitas sebesar 20 persen. "Kami kebagian 38 persen, sisanya debt (pinjaman)," ujarnya. 

Tumiyana pun yakin pihaknya dapat melunasi utang yang timbul dari angka tersebut. Sebab, ada keuntungan dari bisnis lain seperti dari sektor properti. 

"Tak kasih gambaran, debt (pinjaman) kita itu cuma Rp61 triliun, gross period 10 tahun kami cicil 40 tahun. Kami garap (proyek) properti tiga tempat. Valuasinya Rp360 triliun. Jadi kalau laba 30 persen berarti cukup untuk mengembalikan utang. Karena 30 persen dari revenue Rp350-360 triliun, kira-kira Rp95 triliun. Utang cuma Rp60 triliun," tuturnya.