BBM Satu Harga, Pertamina Sudah Jangkau 66 Titik
- VIVA/Muhamad Solihin
VIVA – Pertamina hingga awal Agustus 2018 sudah merealisasikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Satu Harga di 66 titik. Angka ini sudah bertambah 12 titik dari realisasi 54 titik pada 2017.
Vice President Corporate Communication PT Pertamin (Persero) Adiatma Sardjito mengatakan, 12 titik merupakan progress realisasi tahun 2018. Penambahan 12 titik lokasi ini sebagian besar di Kalimantan dan Sulawesi.
"Target yang diemban Pertamina sebanyak 67 titik. Beberapa tantangan yang harus dihadapi yakni lokasi yang ditetapkan pemerintah merupakan wilayah dengan infrastruktur darat dan laut terbatas," kata Adiatma dalam keterangannya, Kamis 16 Agustus 2018.
Dia menjelaskan target 67 titik sebagai upaya untuk merujudkan energi berkeadilan sesuai program pemerintah. Mengacu kebijakan Pemerintahan Joko Widodo, BBM Satu Harga disiapkan sebagai program yang jadi perhatian agar masyarakat yang tinggal di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) bisa merasakan harga BBM yang sama sesuai ketentuan.
Terkait konsumsi BBM Satu Harga, menurutnya hanya sekitar 0,3 persen dari total penyaluran nasional. Dari data yang dilaporkannya bahwa penyaluran sejak Juni 2017 sampai Juni 2018 ada sekitar 56 ribu kilo liter. "56 ribu KL itu 70 persen BBM jenis Premium dan sisanya solar," jelasnya.
Kemudian, Pertamina memiliki target bisa menjangkau 150 titik selama tiga tahun dari 2017-2019 untuk mendukung BBM Satu Harga. Hal ini merujuk Peraturan Menteri Enegi dan Sumber Daya Mineral Nomor 136 Tahun 2016 tentang Percepatan Pemberlakuan Satu Harga Jenis BBM Tertentu (JBT) dan Jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) secara nasional.
Dalam permen tersebut, 150 titik selama tiga tahun yang ditargetkan Pertamina yaitu 54 lokasi (2017), 67 lokasi (2018), dan 29 lokasi (2019).
Dari data Pertamina, 12 titik yang terealisasi hingga awal Agustus adalah:
1. Seimenggaris, Nunukan , Kalimantan Utara (9 Maret)
2. Liang, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah (9 Maret)
3. Banggai Tengah, Banggai Laut, Sulawesi Tengah (6 April)
4. Distrik Prime, Lanny Jaya, Papua (6 April)
5. Wawonii Barat, Konawe Kepulauan, Sulawesi Tenggara (11 June)
6. Tagulandang, Kep. Sitaro, Sulawesi Utara (29 June)
7. Distrik Fayit, Asmat, Papua ( 2 Juli)
8. Gido, Nias, Sumatera Utara (26 Juli)
9. Miangas, Kab. Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara (30 Juli)
10. Kep. Sula, Maluku Utara (July, 31)
11. Belantikan Raya, Lamandau, Kalimantan Tengah (3 Agustus)
12. Kec. Sungai Boh, Kab. Malinau, Kalimantan Utara (7 Agustus)
(ren)