Pemerintah Pede Gempa Lombok Tak Pangkas Jumlah Turis

Proses Evakuasi Wisatawan di Gili Trawangan, Lombok
Sumber :
  • Dok. Melissa Delport/@trufflejournal/via REUTERS

VIVA – Pemerintah meyakini, bencana alam yang terjadi di Lombok beberapa hari lalu tidak akan menurunkan jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia. Dengan begitu, dampak ekonominya juga tidak akan berpengaruh signifikan terhadap perekonomian nasional.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Iskandar Simorangkir mengungkapkan, penurunan signifikan jumlah wisatawan mancanegara itu tidak akan terjadi lantaran Indonesia masih banyak memiliki destinasi wisata lainnya yang tersebar diseluruh Indonesia.

"Kalau saya simpel aja, tempat wisata kitakan banyak, mungkin di satu daerah itu berpengaruh, tapikan objek wisata kita kan banyak alternatifnya," ucapnya saat ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu 8 Agustus 2018.

Meski begitu dia tidak memungkiri, penurunan jumlah wisman di Lombok akibat bencana alam memang akan signifikan, atau sebesar 70-80 persen. Namun di pastikannya, Indonesia masih memiliki destinasi yang serupa dengan Lombok yang tetap dapat memperoleh perhatian wisatawan mancanegara.

"Maka saya termasuk yang enggak percaya bahwa dengan bencana alam itu langsung turun wismannya, karena dia akan beralih ke tempat wisata lain yang memiliki kemiripan yang sama dengan Lombok. Kalau terhadap Lombok memang terdampak signifikan terhadap ekonomi," tutur dia.

Sebelumnya, Ketua DPD Association of The Indonesian Tours Travel Agent (ASITA) NTB, Dewantoro Umbu Joka mengatakan, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara akan mengalami penurunan 70 sampai 80 persen ke tiga gili di Lombok lantaran gempa berkekuatan 7 skala richter yang mengguncang Lombok dan Bali.

Menurutnya, suatu hal yang lumrah jika ada penurunan wisatawan usai bencana gempa ini. Ia pun berharap segera ada informasi aman dari pihak berwenang agar kunjungan turis ke Indonesia tidak terganggu. 

"Tapi saya pikir itu hal yang lumrah kalau ada yang menurun (kunjungan) wisatawan karena gempa ini. Jadi memang kita harus ada masukan agar bisa promosi. Harus ada alasan secara ilmiah kan untuk suruh mereka datang. Kan butuh garansi dari badan yang berwenang mengatakan bahwa gempa itu sudah berakhir," tutupnya.