Menko Luhut Pede Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal II 5,3 Persen

Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, menggelar rapat terkait ekonomi Indonesia dengan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla pagi ini. 

Hal itu menyebabkan dirinya harus sedikit terlambat di acara penandatangan kerja sama dengan pihak Jepang terkait pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTS) yang sejatinya dimulai pukul 09.30 WIB. 

"Saya minta maaf terlambat, tadi bahas situasi ekonomi Indonesia dengan Wakil Presiden. Saya bisa sampaikan juga di sini bahwa dari laporan berbagai bank sentral, Kemenkeu, Bappenas, ekonomi kita bisa menyesuaikan dengan ekonomi global yang berkecamuk ini," kata Luhut dalam sambutannya, di Hotel Pullman, Jakarta, Senin 6 Agustus 2018. 

Di hadapan para delegasi Jepang itu, Luhut melanjutkan, pemerintah masih bisa memelihara inflasi pada level 3,2 persen hingga saat ini. Pada akhir tahun, inflasi dipastikan masih akan berada di bawah level 4 persen. 

"Sehingga kami juga yakin pertumbuhan ekonomi kuartal II sebesar 5,2-5,3 persen," katanya. 

Luhut juga menyinggung terkait dengan depresiasi rupiah yang terjadi saat ini. Ia menuturkan, depresiasi nilai tukar rupiah masih berada di level tengah-tengah atau masih lebih baik dibanding negara-negara lainnya.

"Mengenai depresiasi rupiah, kami masih berada di tengah-tengah, masih lebih baik dari negara India, Turki, Brasil, dan negara lainnya. Tapi kami juga memperhatikan banyak hal, sehingga kami tidak mau nanti ada hal yang bisa mengganggu Indonesia," ujarnya.