Terungkap, Pendanaan Pembelian Saham Freeport Dipimpin Bank Jepang
- REUTERS/Thomas Peter
VIVA – PT Indonesia Asahan Alumunium atau Inalum, ternyata memperoleh pinjaman dari bank asal Jepang, untuk membeli divestasi saham PT Freeport Indonesia. Inalum diketahui harus membayar sebesar US$3,85 miliar atau setara Rp55 triliun untuk menguasai 51 saham PT Freeport Indonesia.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan, Inalum memperoleh pinjaman dari sekitar delapan hingga 11 bank melalui kredit sindikasi. Adapun leader pemberi kredit-nya adalah The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd.
"Bank Mitsubishi, itu leader-nya, nanti dia yang ngatur semuanya," kata Harry, saat ditemui di Wisma Antara, Jakarta, Rabu 1 Agustus 2018.
Ia mengatakan, nantinya bisa saja jumlah bank-nya hanya berkisar delapan bank saja tergantung kebutuhan dari Inalum.
"Ya, sekitar antara delapan sampai 11, yang sudah siap 11 bank. Pokoknya, nanti kalau yang kasih itu delapan cukup itu kan tergantung Inalum," katanya.
Harry menuturkan, sindikasi kredit yang diberikan dari 11 bank itu berkisar antara US$3,85 miliar hingga US$4 miliar tergantung kebutuhan Inalum.
"(Mitsubishi) Bukan paling besar (beri pinjaman), tetapi dia lead-nya," katanya.
Ia menegaskan, bunga rendah menjadi alasan Inalum memilih pinjaman dari bank asal Jepang itu sebagai pimpinan yang memberikan fasilitas pinjaman ke Inalum.
"(Bunganya) paling kecil, makanya kenapa Jepang? Karena, Jepang paling kecil," tuturnya. (asp)