Tiga Bank BUMN Disebut Ikut Bantu Inalum Beli Saham Freeport

Wilayah pertambangan terbuka Freeport di Timika, Papua.
Sumber :
  • ANTARA/Muhammad Adimaja

VIVA – PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum segera membeli saham divestasi PT Freeport Indonesia atau PTFI. Holding BUMN tambang itu akan menguasai sebesar 51 persen saham PTFI.

Dengan harga yang ditawarkan sebesar US$3,85 miliar atau setara dengan Rp54 triliun, Inalum disebut akan meminjam dana dari 11 bank. Dana itu akan dibayarkan untuk membeli hak partisipasi Rio Tinto di PTFI dan 100 persen saham FCX di PT Indocopper Investama yang memiliki 9,36 persen saham di PTFI.

Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno mengatakan, setidaknya ada tiga BUMN yang turut andil memberi pinjaman kepada Inalum, di antaranya adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk, PT Bank Mandiri Tbk, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

Menurut Fajar, tiga bank BUMN yang akan masuk membantu Inalum membeli saham PTFI porsinya tidak mayoritas.

"Kalau bank BUMN ikut semua, BNI, Mandiri, BRI, kecuali BTN. Walau proporsinya tidak mayoritas," kata Harry saat dikonfirmasi VIVA, Rabu 18 Juli 2018.

Meski begitu, Ia belum mau membeberkan berapa besaran porsi yang akan dipinjamkan oleh tiga bank BUMN itu. Sementara itu, untuk alasan PT Bank Tabungan Negara Tbk, tidak memberi pinjaman kepada Inalum, karena BTN sedang difokuskan untuk perumahan.

"Kan BTN fokusnya perumahan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, untuk membeli 51 persen saham PTFI, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan Inalum akan dibantu oleh 11 bank asing, sehingga tidak melibatkan bank-bank BUMN.

"Jadi itu adalah bank asing semua 11-nya, tidak ada bank-bank BUMN," tegas Rini kepada VIVA.