Harga Minyak Naik, Tapi Investasi Hulu di RI Loyo

Ilustrasi Pekerja lakukan pengeboran.
Sumber :
  • Company Profile Medco Energi 2010

VIVA – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi atau SKK Migas menyatakan, realisasi investasi sektor hulu minyak dan gas bumi pada Semester I 2018, tercatat mencapai US$3,9 miliar.

Angka ini baru mencapai 27 persen dari target yang ditetapkan hingga akhir 2018, yang sebesar US$14,2 miliar dalam target rencana kerja dan anggaran (Work Program and Budget/WP&B).

Lantas, apa yang menjadi penyebab rendahnya investasi di tengah tren naiknya harga minyak dunia?

Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi mengatakan, penyebab melesetnya realisasi target investasi dikarenakan beberapa macam hal. Salah satunya adalah tertundanya realisasi eksplorasi maupun eksploitasi di lapangan.

"Memang, sudah masuk perencanaannya. Tetapi, kalau lapangannya tertunda, cadangan ada. Tapi penyiapan tertunda, maka realisasinya tertunda," kata Amien di kantor SKK Migas, Jakarta, Jumat 6 Juli 2018.

Ia menjelaskan, jika misalnya final investment decision (FID) dinyatakan mundur maka realisasinya juga akan mundur. Kemudian, apabila FID selesai, proses pengadaan mundur maka relasasi juga tentu akan mundur.

"Nah, ini yang bikin investasinya belum tercapai. Ini bukan batal tapi schedule-nya mundur. Ini belum terealisasi semester ini, bukan enggak jadi, tapi mundur. Nah, harapannya akhir tahun bisa masuk realisasinya," ujarnya.