Jokowi Ajak Bos Bank Dunia Blusukan Bagi-bagi Buku di Bogor

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim.
Sumber :
  • Agus Rahmat/VIVA

VIVA – Usai melakukan pertemuan di Istana Bogor, Presiden Joko Widodo juga mengajak Presiden Bank Dunia, Jim Yong Kim, blusukan ke sekitar Kabupaten Bogor, Rabu 4 Juli 2018.

Lokasi yang dituju adalah sebuah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kenanga di Desa Tangkil Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di situ, ada juga sebuah posyandu yang disiapkan untuk anak. 

Pantauan VIVA di posyandu tersebut fasilitasnya pun cukup lengkap. Di antaranya timbangan, tambahan gizi, hingga makanan sehat seperti buah-buahan. 

Tiba di lokasi, Jokowi dan Kim yang turut didamping Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, langsung berdiskusi dengan petugas posyandu. 

Jokowi juga menghampiri puluhan ibu yang membawa anak yang sedang duduk menunggu giliran. Bahkan, sesekali mantan gubernur DKI Jakarta itu menggendong anak-anak itu dan mengangkatnya. Aksi itu, membuat para warga sempat heboh. 

Tidak hanya itu, Jokowi mengajak Kim membagi-bagikan buku ke siswa dan siswi sekolah itu. Seorang anak, dijatah masing-masing tiga buah buku. 

Jokowi mengatakan, ia mengajak Kim dengan harapan bisa melihat langsung program pemerintah dalam menghadapi stunting atau kekerdilan dan gizi buruk balita.

"Yang telah kita lakukan dengan pemberian makanan tambahan dengan kampanye-kampanye lewat posyandu, yang kita harapkan nanti ini bisa betul-betul mengurangi stunting di negara kita. Tidak hanya di Kabupaten Bogor, tapi juga di provinsi yang lain," ujar Jokowi. 

Menurut Jokowi, Bank Dunia diajak juga karena memiliki pengalaman yang banyak dan panjang, dalam mengatasi masalah ini. 

Jokowi melanjutkan, banyak hal dan upaya yang sudah dibicarakan dengan Kim untuk menanggulangi gizi buruk. Dari penggunaan teknologi hingga pada pelibatan sektor swasta.

"Dengan cara itu kami harapkan pengurangan stunting ini bisa lebih dipercepat lagi," ungkap Presiden.