Jepang Bantu 'Perkuat' Proyek 8 Pulau Terluar RI, Apa Saja
- VIVA.co.id/Daurina Lestari
VIVA – Jepang berkepentingan membantu Indonesia untuk memperkuat pembangunan pulau-pulau terluar di Nusantara. Kepentingan itu sejalan dengan strategi kebijakan luar negeri Jepang yang baru, yang disebut sebagai "Strategi Indo-Pasifik yang Bebas dan Terbuka."
Demikian salah satu agenda penting yang dibawa Menteri Luar Negeri Jepang, Taro Kono, saat menemui sejumlah pejabat tinggi Indonesia, termasuk Menlu Retno Marsudi, dalam kunjungannya ke Jakarta, 25 Juni 2018.
Menurut Kono, terkait dengan strategi itu, salah satu penerapannya adalah komitmen Jepang membantu Indonesia dalam membangun proyek-proyek baru infratsruktur di beberapa tempat, baik dalam bentuk pinjaman lunak maupun hibah. Komitmen Jepang itu, di antaranya, membantu pembangunan pulau-pulau terluar dan promosi penangkapan dan pengolahan ikan secara legal di Indonesia. Sedikitnya ada delapan pulau terluar Indonesia yang akan dibantu Jepang, mulai dari kawasan barat hingga timur dan utara hingga selatan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Jepang, Norio Maruyama, mengungkapkan pulau-pulau itu secara rinci. "Di kawasan Barat, di Pulau Sabang, kami ikut membantu proyek pelabuhan dan pasar ikan, bantuan teknis, serta sistem radar. Bantuan yang sama juga diberikan di Pulau Natuna, ditambah dengan proyek Sekolah Tinggi Perikanan di sana," ujar Maruyama dalam bincang-bincang dengan sejumlah editor senior, termasuk VIVA, di Jakarta pada 25 Juni 2018.
Di kawasan tengah Indonesia, Jepang juga membantu proyek di Pulau Talaud (Sulaewsi Utara) dan Moa (Nusa Tenggara Timur). "Kedua pulau itu sama-sama dibangun sistem radar. Di Pulau Moa juga ada pembangunan pelabuhan dan pasar ikan serta bantuan teknis," kata Maruyama, yang saat itu dalam kunjungan kerja dengan Menlu Kono.
Sedangkan di ujung timur Indonesia, Jepang juga menaruh perhatian pada pembangunan di Pulau Morotai, Biak, Penambulai, dan Saumlaki di bagian selatan Papua. Menurut Maruyama, Morotai, Biak dan Saumlaki dibangun pelabuhan dan pasar ikan. Sedangkan proyek sistem radar berlangsung di Morotai dan Penambulai.
Dia pun mengungkapkan bahwa semua proyek Jepang di pulau-pulau terluar di Indonesia itu bersifat hibah dengan anggaran sekitar 2,5 miliar yen. "Itu salah satu komitmen Jepang dalam membantu sejumlah proyek infrastruktur besar di Indonesia yang sedang berlangsung, seperti Pelabuhan Patimban (Jawa Barat), MRT di Jakarta, proyek jalan raya di Pantai Utara Jawa dan Jalan Tol Sumatera," kata Maruyama.